Mengapa Wahabi Terbiasa Menyampaikan Data Dengan Tidak Jujur?

Mengapa Wahabi Terbiasa Menyampaikan Data Dengan Tidak Jujur?

Sudah sering saya katakan, bahwa Wahabi itu banyak yang tidak jujur dalam menyampaikan data (saya tidak mengatakan semua Wahabi). Selain kita mesti menghadapi penyesatan mereka, kita juga dihadapkan dengan data-data yang yang tidak amanah dari mereka. Jika fakta sejarah menunjukkan bahwa cukup banyak ulama' mereka yang rela memotong kalam ulama' demi membela akidah bid'ah mereka, maka perilaku itu juga dilakukan oleh pendukungnya. Tapi yang begini penyokong mereka diam dan menutup mata dan hanya mengulik hal-hal sepele dan tidak subtansial. Bagi mereka, yang penting bagaimana kelihatan menang dengan video-video potongan. Masalah data tidak betul dan gak jujur bukan masalah. 

Jika sebelumnya mereka menyebut Imam Thobari meyakini khabariyah adalah muhkamat dan Imam Ibn Aqil al-Hanbali mensyirikkan istighosah, yang ternyata keduanya hoax semua, maka kini muncul lagi pernyataan dalam video bahwa Imam Rabi'ah (guru Imam Malik) berkata bahwa "Allah memiliki kaifiyah tapi majhul". Padahal Imam Rabi'ah tidak berkata demikian sebagaimana dalam banyak riwayat (Ibn Baththah, al-Lalakai dan al-Ajali).  

Bahkan mereka juga beropini dengan liar bahwa Rasulullah ﷺ menyebut jari Allah jumlahnya ada 5, padahal Rasulullah ﷺ tidak pernah berkata demikian. Sayangnya, kaum awam pun banyak yang terpedaya dengan talbis buatan mereka. 

Mengapa mereka terbiasa menyampaikan data dengan tidak jujur? Apa begini cara beragama mereka? 

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mengapa Wahabi Terbiasa Menyampaikan Data Dengan Tidak Jujur?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait