Pentingnya Merasa Bodoh

Pentingnya Merasa Bodoh

PENTINGNYA MERASA BODOH

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

Diantara sebab datangnya hidayah adalah selalu merasa diri belum banyak tahu. Karena seseorang yang merasa kurang ilmunya akan mau terus belajar, berbeda dengan yang telah merasa pintar.

Terlebih lagi hari ini, sangat perlu bagi siapapun yang bermain di dunia ilmu apa lagi dakwah untuk selalu merasa bodoh. Sadar akan kadar diri yang masih banyak hal yang harus dipelajari.

Lalu di saat yang sama, mampu melihat luasnya khazanah ilmu keislaman dan kemapanan ilmu para ulama yang menjadi rujukan dunia Islam. Agar semangatnya ketika menelaah ilmu agama, adalah untuk mengambil faidah dari ulama, bukan untuk sok adu data dan merasa layak untuk mendebat mereka.

Itulah kenapa saya kadang lebih suka diskusi agama dengan orang umum, terlebih yang punya kecerdasan sehingga mudah paham, sekaligus punya kepekaan, sadar diri sebagai orang awam. Mereka ini biasanya lebih mudah menerima ilmu dari siapapun.

Sedangkan tak jarang kita dapati, sebagian pihak yang katanya aktif ikut pengajian dari suatu kelompok, malah agak susah menerima ilmu bila datangnya dari luar kelompoknya. Meski selevel pendapat ulama madzhab.

Karena sepertinya mereka menjadikan ilmu yang ia pelajari, atau pemahaman tempat dia mengaji, sebagai  barometer penguji kebenaran. Kalau sesuai diterima, bila tak cocok, akan langsung ditolak. 

Hal ini karena sadar atau tidak sadar, telah tertanam dalam dirinya semacam doktrin bahwa ilmu dan kelompoknyalah yang paling benar. Yang repot, sikap kolot ini menggunakan casing : Tidak ada yang ma'shum. Kebenaran itu standarnya Qur'an dan sunnah. Ulama sealim apapun bisa salah.

Benar sekali. Tapi menghukumi sebuah pendapat bertentangan dengan Qur'an Sunnah tanpa melalui penelitian dan kajian mendalam adalah bentuk keculasan.

Berapa banyak pendapat ulama yang sebenarnya didasarkan kepada dalil yang benar, ditolak oleh orang-orang jahil yang sok ndalil karena tidak memahami cara berdalil ?

Mengambil kesimpulan hukum itu adalah proses berdarah-darah yang membutuhkan keahlian sangat khusus, bukan aktivitas nempel-nempelin ayat atau hadits ke suatu kasus.

Karenanya, sangat penting bagi setiap kita termasuk pemilik tulisan ini untuk selalu menggelorakan status di dalam hati : 

ما زلنا طالبين لله

Mazalna Tholibina lillah (selamanya kami adalah penuntut ilmu di jalan Allah).

Wallahu a'lam.

Bodoh itu rugi, tapi lebih rugi orang yg sudah merasa pandai sehingga tidak mau belajar lagi.

Jadi tahu karena dapat ilmu itu beruntung, tapi lebih beruntung lagi yang merasa banyak yang belum dia tahu. ~AST~

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Pentingnya Merasa Bodoh". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait