HADITS PALSU BULAN RAJAB
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Biasanya menjelang masuknya bulan Rajab akan berseliweran broadcast di sosmed "hadits" hasil kerajinan tangan seperti berikut ini : "Barang siapa yang memberitahukan berita satu Rajab kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.
Dalam bentuk yang lebih kreatif biasanya dibumbui dengan kalimat penyedap agar lebih meyakinkan, seperti contoh berikut :
๐๐ถ๐ญ๐ข๐ช ๐๐ข๐ญ๐ข๐ฎ ๐ช๐ฏ๐ช (๐๐ข’๐ฅ๐ข ๐๐ข๐จ๐ฉ๐ณ๐ช๐ฃ ๐ด๐ถ๐ฅ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ข๐ด๐ถ๐ฌ 1 ๐๐ข๐ซ๐ข๐ฃ ) ๐๐ข๐ด๐ถ๐ญ๐ญ๐ถ๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ด๐ข๐ฃ๐ฅ๐ข “๐๐ข๐ณ๐ข๐ฏ๐จ ๐ด๐ช๐ข๐ฑ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ต๐ข๐ฉ๐ถ๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐บ๐ข๐ฏ๐จ ๐ญ๐ข๐ช๐ฏ, ๐ฎ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฉ๐ข๐ณ๐ข๐ฎ ๐ข๐ฑ๐ช ๐ฏ๐ฆ๐ณ๐ข๐ฌ๐ข ๐ฃ๐ข๐จ๐ช๐ฏ๐บ๐ข”.
๐๐ข๐ฏ ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ฅ๐ป๐ช๐ฌ๐ช๐ณ๐ญ๐ข๐ฉ ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ๐จ๐ข๐ต ุงَُّููู … “๐๐ถ๐ฃ๐ฉ๐ข๐ฏ๐ข๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ, ๐๐ข๐ญ๐ฉ๐ข๐ฎ๐ฅ๐ถ๐ญ๐ช๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ, ๐๐ข๐ญ๐ข๐ข ๐ช๐ญ๐ข๐ข๐ฉ๐ข ๐ช๐ญ๐ข๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ, ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ๐ถ-๐๐ฌ๐ฃ๐ข๐ณ, ๐ญ๐ข๐ข ๐ฉ๐ข๐ถ๐ญ๐ข ๐ธ๐ข๐ญ๐ข ๐ฒ๐ถ๐ธ๐ข๐ต๐ข ๐ช๐ญ๐ญ๐ข ๐ฃ๐ช๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ๐ช๐ญ ๐ข๐ญ๐ช๐บ๐ช๐ญ ๐ข๐ฅ๐ป๐ช๐ฎ”.
๐๐ฆ๐ฃ๐ข๐ณ๐ฌ๐ข๐ฏ ! ๐๐ฏ๐ฅ๐ข ๐ข๐ฌ๐ข๐ฏ ๐ฎ๐ฆ๐ฎ๐ฃ๐ถ๐ข๐ต ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ช๐ฃ๐ถ-๐ณ๐ช๐ฃ๐ถ ๐ฎ๐ข๐ฏ๐ถ๐ด๐ช๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ณ๐ป๐ช๐ฌ๐ช๐ณ ๐ฌ๐ฆ๐ฑ๐ข๐ฅ๐ข ๐๐ญ๐ญ๐ข๐ฉ ๐๐๐ ุงูٓ َِّْูู ุงูٓ َِّْูู ุงูٓ َِّْูู َูุง ุฑَุจَّ ุงْูุนَุงَูู َِูู ๐ฎ๐ข๐ข๐ง… ๐๐ข๐ฏ๐จ๐ข๐ฏ ๐ฑ๐ถ๐ต๐ถ๐ด ๐ฅ๐ช ๐๐ฏ๐ฅ๐ข. ๐๐ข๐ฌ ๐ด๐ข๐ฎ๐ฑ๐ข๐ช 1 ๐ฎ๐ฆ๐ฏ๐ช๐ต ๐ฌ๐ฐ๐ฌ ุงَُّููู ๐ฎ๐ข๐ฉ๐ข ๐ฃ๐ฆ๐ด๐ข๐ณ.”
Sebenarnya untuk mengetahui kepalsuan hadits di hari ini, tak perlu repot-repot menelisik terlalu jauh, cukup dari melihat bentuk tulisan yang bombastis tapi susunannya amburadul tak beraturan seperti itu, harusnya membuat mereka yang mau menggunakan logikanya dengan baik akan langsung mengetahui kepalsuannya, atau minimal keanehannya.
Kalau dahulu para pemalsu hadits itu minimal bohongnya pakai data. Sebagian tujuannya juga mulia. Lalu hadits palsu dibuatkan transmisi sanad. Kalimatnya juga dibuat semirip mungkin dengan ucapan ala Nabi. Lah sekarang ?
Pembuat hadits palsu sekarang itu sudah nggak punya rasa malu. Malas dan modalnya cuma copas dari artikel murahan.
Tapi yaitu, kadang banyak orang karena malas mikir, atau mungkin dia berfikir menyebarkan hadits palsu itu tidak apa-apa, ya sar ser aja seenaknya. Kan isinya dan tujuannya baik ?
Tidak apa-apa bagaimana ? Situ memalsukan data palsu pejabat setingkat camat apa lagi bupati saja bisa diseret ke pengadilan, terus memalsukan data dari sang Nabi ente bilang biasa saja ?
Ingat, diantara hal yang paling dibenci dalam agama ini adalah menyebarkan kedustaan. Apapun alasannya dusta tidaklah diperkenankan.
Karena dusta adalah keburukan yang sangat tercela dan hina sehina-hinanya dalam pandangan Islam, apalagi kedustaan itu diatas namakan manusia yang paling jujur, Rasulullah shalallahu'alaihi wassalam.
Dan ancaman bagi mereka yang menyebarkan hadits palsu sangat mengerikan sekali, diantaranya :
ู َْู َูุฐَุจَ ุนَََّูู ู ُุชَุนَู ِّุฏًุง ََْูููุชَุจََّูุฃْ ู َْูุนَุฏَُู ู َِู ุงَّููุงุฑِ
"Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka siapkan tempatnya di neraka". (HR. Bukhari Muslim)
Dan,
ู َْู ุญَุฏَّุซَ ุนَِّْูู ุจِุญَุฏِْูุซٍ َูุฑَْู ุฃََُّูู َูุฐِุจٌ ََُููู ุฃَุญَุฏُ ุงَْููุงุฐِุจَِْูู
“Barang siapa menceritakan dariku suatu hadits yang dia ketahui kedustaannya, maka dia termasuk di antara dua pendusta.” (HR. Muslim)
Imam Nawawi rahimahullah dalam syarah shahih Muslim (1/71) ketika menjelaskan hadits di atas berkata :
ูุญุฑู ุฑูุงูุฉ ุงูุญุฏูุซ ุงูู ูุถูุน ุนูู ู ู ุนุฑู ูููู ู ูุถูุนุง ุฃู ุบูุจ ุนูู ุธูู ูุถุนู ูู ู ุฑูู ุญุฏูุซุง ุนูู ุฃู ุธู ูุถุนู ููู ูุจูู ุญุงู ุฑูุงูุชู ูุถุนู ููู ุฏุงุฎู ูู ูุฐุง ุงููุนูุฏ
“Haram hukumnya meriwayatkan hadits palsu bagi mereka yang mengetahui atau menurut dugaan kuatnya mengetahui bahwa derajat hadis tersebut adalah palsu.
Sebab itu, barang siapa yang meriwayatkan suatu hadits yang dia yakin atau ada sangkaan kuat bahwa derajatnya adalah palsu, namun dia tidak menjelaskan derajatnya, maka dia termasuk dalam ancaman hadis ini.”
Selain hadits pengingat satur Rajab, berlaku juga kepalsuannya untuk bulan-bulan yang lain seperti di bawah ini :
“Barang siapa yang memberitahukan berita satu Safar kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.
“Barang siapa yang memberitahukan berita Arafah kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.
“Barang siapa yang memberitahukan berita satu Dzulhijjah kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.
“Barang siapa yang memberitahukan berita Sya’ban kepada yang lain, maka haram api neraka baginya”.
Wallahu a'lam.
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq