Terbunuhnya Ammar, Dalil Ali Di Pihak Yang Benar

TERBUNUHNYA AMMAR, DALIL ALI DI PIHAK YANG BENAR

TERBUNUHNYA AMMAR, DALIL ALI DI PIHAK YANG BENAR

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

Ada sekian banyak dalil dan bukti-bukti yang dijadikan hujjah oleh para ulama ketika berpendapat bahwa dalam perselisihan yang terjadi diantara para shahabat kala itu, Ali lah yang berada di pihak yang benar.

Diantaranya adalah adanya sebuah hadits yang berupa nubuwat Nabi ﷺ (yakni hadits yang menghabarkan tentang peristiwa di masa depan) tentang kematian Amar bin Yasir radhiyallahu'anhuma.

Rasulullah ﷺ bersabda :

ويح عمار تقتله الفئة الباغية يدعوهم إلى الجنة ويدعونه إلى النار

"Betapa kasihan Ammar,  golongan pemberontak akan membunuhnya, padahal dia menyeru mereka kepada kebenaran (syurga), sementara mereka menyeru kepada kesesatan (neraka).” (HR. Bukhari)

Hadits ini bukan hanya disepakati keshahihannya, bahkan sebagian ulama menghukuminya sebagai hadits yang derajatnya mutawatir. Seperti yang dinyatakan oleh Imam Shan’ani yang menukil perkataan Imam Ibnu Abdil Barr :

قال ابْن عبْد البرّ تواترت الأخبار بهذا

"Ibnu Abdil Barr berkata : ‘riwayat ini adalah mutawatir haditsnya."[1] 

A. Penjelasan ulama 

1. Imam Ibnu Hajar berkata :

وفى هذ الحديث علم أعلام النبوة، وفضيلة ظاهرة لعلي و عمار، ورد على النواصب الزاعمين ان عليا لم يكن مصيبا فى حروبه

"Hadits ini menjadi salah satu tanda-tanda kenabian, dan juga keutamaan yang jelas bagi Ali dan Ammar, serta menjadi bantahan terhadap sekte Nawashib yang menuduh bahwa Ali tidak berada di posisi yang benar dalam berbagai peperangannya."

Beliau melanjutkan : "Hadits" Ammar akan dibunuh oleh kelompok yang memberontak", menunjukkan bahwa Ali bin Abi Thalib berada di dalam kebenaran dalam perang tersebut, karena pasukan Mu'awiyah lah yang membunuh Ammar. [2] 

2. Imam Nawawi berkata :

وكانت الصحابة يوم صفين يتبعونه حيث توجه. لعلمهم بأنه مع الفئة العادلة لهذ الحديث.

"Para shahabat pada perang Shiffin selalu mengikuti Ammar ke mana pun dia pergi, karena mereka tahu bahwa dia bersama kelompok yang adil (benar) berdasarkan hadits tersebut." [3] 

3. Imam Ibnu Katsir berkata :

كان علي ادني طائفتين الى الحق من اصحاب معاوية. واصحاب معاوية كانوا باغين عليهم. كما ثبت في صحيح مسلم... حدثني من هو خير مني - يعني ابى قتادة - ان رسول الله قال لعمر : تقتلك الفئة الباغية

"Ali dan pasukannya lebih dekat pada kebenaran daripada pasukan Mu'awiyah. Mu'awiyah telah memberontak sebagaimana yang disebutkan dalam shahih Muslim dari Abu Sa'id al Khudri ketika ia berkata :

"Telah menceritakan kepadaku orang yang lebih baik daripada diriku - maksudnya adalah Abu Qatadah -  bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepada Ammar, "Kamu akan dibunuh oleh kelompok yang memberontak."

Beliau melanjutkan : "Ammar terbunuh di kubu Amirul mukminin Ali bin Abu Thalib dan dia dibunuh oleh pasukan Syiria. Dengan demikian rahasia masa depan yang Rasulullah sabdakan telah terkuak bahwa kubu yang membunuh Ammar-lah yang memberontak, dan dalam hadis ini juga terdapat bukti-bukti kebenaran kenabian." [4] 

4. Imam Ibnu Hazm berkata :

وإنما قتل عمار رضي الله عنه - أصحاب معاوية وكانوا متأولين تأويلهم فيه - وإن أخطئوا الحق - مأجورون أجرا واحدا : لقصدهم الخير .

‘Ammar radhiyallahu'anhu dibunuh oleh pasukannya Mu’awiyah, mereka melakukan takwil dalam peperangan tersebut. Sekalipun mereka menyelisihi kebenaran, namun mereka mendapatkan satu pahala, karena tujuan mereka adalah untuk kebaikan." [5] 

5. Imam Adz Dzahabi berkata :

هم طائفة من المؤمنين، بغت على الإمام علي. وذلك بنص قول المصطفى : تقتلك الفئة الباغية

"Mereka adalah kelompok orang-orang yang beriman yang melakukan pemberontakan terhadap Imam Ali. Ini berdasarkan sabda Nabi ﷺ kepada Ammar : Kamu akan dibunuh oleh kelompok yang memberontak." [6]  

6. Ibnu Taimiyah berkata : "Hadits ini menunjukkan sahnya kekhilafahan Ali dan wajibnya memberikan ketaatan kepadanya....Orang yang memeranginya berada dalam kesalahan meski dalam kondisi mentakwil dalil. Inilah pendapat yang paling valid menurut kami, yakni menyalahkan pihak manapun yang memerangi Ali." [7] 

B. Takwil keliru Muawiyah

Ketika ‘Ammar bin Yasir terbunuh, ‘Amr bin Hazm segera menemui ‘Amr bin 'Ash seraya berkata : “’Ammar telah dibunuh, padahal Rasulullah ﷺ pernah bersabda : “Kaum pembangkang kelak akan membunuhnya”. 

Maka ‘Amr bin 'Ash mengucapkan istirja'lalu segera bergegas menemui Mu’awiyah.

Mu’awiyah yang melihat kedatangan 'Amru bin 'Ash yang tak seperti biasanya berkata kepadanya : “Ada apa ini ?”

Amr menjawab : “Ammar telah terbunuh”. 

Mu’awiyah menjawab : "Jika Ammar telah dibunuh, memang kenapa ?”

 ‘Amr bin Ash berkata : "Aku pernah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda : “Kaum pembangkang kelak akan membunuhnya”.

Maka Mu’awiyah mengomentarinya : “Engkau ini orang yang tidak memiliki pendirian yang teguh, apakah kita yang membunuhnya ?  Justru yang membunuh dia adalah Ali dan kelompoknya, mereka yang membawanya ke medan perang, sehingga mereka lah yang melemparkannya ke tengah-tengah tombak dan pedang kita." [8] 

Banyak riwayat lainnya yang menyebutkan bahwa setelah peristiwa terbunuhnya Ammar bin Yasir,  'Amru bin 'Ash begitu getol mengingatkan Mu'awiyah dan memberikan nasehat kepadanya. Namun Mu'awiyah tetap teguh dengan pendapatnya.

Sebagai orang yang dikenal sangat jenius, ia tentu tidak bisa menerima begitu saja penjelasan aneh Mu'awiyah seperti yang disebutkan di atas. 

Bahkan 'Amr bin 'Ash kemudian bertekad untuk menyudahi peperangan ini karena ia sekarang menyadari berada di pihak yang keliru. Ia sangat menyesal bahkan pernah mengucapkan sebuah kalimat dengan nada pilu :

وددت اني  مت قبل هذا اليوم بعشرين سنة

"Alangkah senangnya diriku bila aku mati dua puluh tahun yang lalu sebelum hari ini." [9] 

Imam Ibnu Katsir ketika mengomentari takwil Mu'awiyah terhadap hadits terbunuhnya Ammar berkata : "Adapun perkataan Mu'awiyah radhiyallahu'anhu bahwa yang membunuhnya adalah pihak yang membawanya ke medan perang, maka jelas ini takwil yang jauh sekali. 

Karena kalau memang demikian, para panglima perang Islam adalah para pembunuh mujahid yang sedang berjihad di jalan Allah. Karena si panglima lah yang memerintahkan prajuritnya untuk menghadapi senjata musuh." [10] 

Dan bantahan yang paling tajam, sangat telak dan tak terbantahkan, diberikan langsung oleh sayidina Ali sendiri saat beliau berkata :

فرسول الله إذا قتل حمزة حين أخرجه

"Kalau (logikanya) demikian, berarti yang membunuh Hamzah adalah Rasulullahﷺ, ketika ia membawanya turut serta ke medan perang."[11] 

📜Wallahu a'lam.

___________

1. Subulussalam (2/375)

2. Fath Bari (13/92)

3.Tahdzibul Asma (2/38)

4. Al Bidayah wa Nihayah (7/277)

5. Al Muhalla (11/333)

6. Siyar A'lam Nubala (8/209)

7.Majmu' Fatawa (4/437)

8. Mushannaf Abdurrazaq (11/240)

9. Absyabul Asyraf (1/170)

10. Al Bidayah wa Nihayah (6/221)

11. At Tadzkirah (2/223) 

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Terbunuhnya Ammar, Dalil Ali Di Pihak Yang Benar". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait