Hikmah Manfaat Adanya Tradisi Tahlilan

Hikmah Manfaat Adanya Tradisi Tahlilan

🌺 HIKMAH DAN MANFAAT ADANYA TRADISI TAHLILAN 

👉 Follow Saiful Anwar

✅ 1. MENGAMALKAN PERINTAH UNTUK MEMBACA AL QUR’AN

«صحيح مسلم» (1/ 553 ت عبد الباقي):

«اقْرَءُوا ‌الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ»

“Bacalah Al Qur’an sesungguhnya ia datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat bagi sahabatnya (pemiliknya/pembacanya)”

✅ 2. MENJAGA HAPALAN SURAT AL FATIHAH YANG MENJADI RUKUN SHOLAT

«صحيح البخاري» (1/ 152 ط السلطانية):

«لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ ‌بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ»

“Tidak sah sholat bagi orang yang tidak membaca pembukaan Kitab (surat Al Fatihah)”

✅ 3. MENGAMALKAN ANJURAN MEMBACA 2 AYAT TERAKHIR DARI SURAT AL BAQARAH

«مسند أحمد» (28/ 300 ط الرسالة):

«مَنْ ‌قَرَأَ الْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ ‌الْبَقَرَةِ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ»

“Barangsiapa membaca dua ayat dari akhirnya surat Al Baqarah di suatu malam maka keduanya akan memberinya kecukupan”

✅ 4. MENGAMALKAN PERINTAN ALLAH UNTUK BERSHOLAWAT

«سورة الاحزاب» (33/ 56):

«إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ‌صَلُّوا ‌عَلَيْهِ ‌وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً»

“Sesungguhnya Allah dan malaikatNya bersholawat atas Nabi. Wahai orang-orang beriman bersholawatlah kalian atasnya dan bersalamlah dengan sebenar-benar salam”

✅ 5. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN BERSHOLAWAT

«مسند أحمد» (12/ 520 ط الرسالة):

«مَنْ ‌صَلَّى ‌عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً، كَتَبَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ»

“Barangsiapa bersholawat atasku satu kali maka Allah Azza wa Jalla mencatatnya baginya 10 kebaikan”

✅ 6. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN MEMPERBANYAK DZIKIR

«مسند أحمد» (18/ 195 ط الرسالة):

«أَكْثِرُوا ‌ذِكْرَ ‌اللهِ حَتَّى يَقُولُوا: مَجْنُونٌ»

“Perbanyaklah dzikrullah sampai mereka berkata : Gila..!!”

✅ 7. MENGAMALKAN SESUATU YANG PALING MENYELAMATKAN DARI SIKSA

«موطأ مالك رواية أبي مصعب الزهري» (1/ 205):

«قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ: مَا عَمِلَ آدَمَي مِنْ عَمَلٍ أَنْجَى لَهُ مِنْ عَذَابِ اللَّهِ، مِنْ ‌ذِكْرِ ‌اللَّهِ»

“Abu Abdirrahman Mu’adz bin Jabal berkata “Tidak ada perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang paling menyelamatkan baginya dari siksa Allah daripada dzikrullah”

✅ 8. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN MEMBACA TASBIH

«موطأ مالك رواية أبي مصعب الزهري» (1/ 203):

«مَنْ ‌قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ: حُطَّتْ خَطَايَاهُ، وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ»

“Barangsiapa membaca SUBHANALLAH WA BIHAMDIH dalam sehari 100 kali maka kesalan-kesalahannya diampuni meskipun seperti jumlah pasir di laut”

✅ 9. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN MEMBACA KALIMAT THOYYIBAH

«مسند أحمد» (11/ 15 ط الرسالة):

«مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: ‌لَا ‌إِلَهَ ‌إِلَّا ‌اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ»

“Tidak ada di muka bumi seorang lelaki pun yang membaca ‌لَا ‌إِلَهَ ‌إِلَّا ‌اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ kecuali dosa-dosanya dihapus meskipun lebih banyak dari pasir laut”

✅ 10. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN MEMBACA SURAT AL IKHLAS

«مسند أحمد» (24/ 376 ط الرسالة):

«‌مَنْ ‌قَرَأَ: ‌قُلْ ‌هُوَ ‌اللهُ أَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ، بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ»

“Barangsiapa membaca QUL HUWALLAH AHAD sampai menyelesaikannya sepuluh kali maka Allah membangun istana untuknya di surga”

«سنن الترمذي» (3/ 268 ت شاكر):

«مَنْ ‌قَرَأَ: ‌قُلْ ‌هُوَ ‌اللَّهُ أَحَدٌ فَقَدْ قَرَأَ ثُلُثَ القُرْآنِ»

“Barangsiapa membaca QUL HUWALLAHU AHAD maka dia telah membaca sepertiga Al Qur’an”

✅ 11. MENJALANKAN HADITS ANJURAN MEMBACA 

SURAT AL MU’AWWIDZATAIN

«مسند أبي داود الطيالسي» (2/ 344):

أُنْزِلَ عَلَيَّ آيَاتٌ لَمْ يُرَ أَعْظَمُ مِنْهُنَّ» يَعْنِي ‌الْمُعَوِّذَتَيْنِ

“Ditutunkan atasku beberapa ayat yang tidak pernah terlihat ada yang lebih agung darinya” Nabi bermaksud : Surat Al Mu’awwidzatain”

✅ 12. MENJALANKAN HADITS UNTUK MENJADI HAMBA TERBAIK

«مسند أحمد» (29/ 521 ط الرسالة):

«خِيَارُ عِبَادِ اللهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا، ‌ذُكِرَ ‌اللهُ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ، الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ»

“Sebaik-baik hamba-hamba Allah adalah jika dilihat maka Allah disebut/diingat. Seburuk-buruk hamba-hamba Allah adalah yang berjalan untuk mengadudomba, memecahbelah antara para pecinta”

✅ 13. MENGAMALKAN HADITS UNTUK MEMBACA AL QUR’AN SECARA TERANG-TERANGAN

«مسند أحمد» (2/ 416 ط الرسالة):

«مَنْ ‌قَرَأَ الْقُرْآنَ فَاسْتَظْهَرَهُ، شُفِّعَ فِي عَشْرَةٍ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَدْ وَجَبَتْ لَهُمِ النَّارُ»

“Barangsiapa membaca Al Qur’an dan terang-terangan maka akan diberikan syafaat untuk sepuluh orang dari keluarganya yang telah dipastikan masuk neraka”

✅ 14. MENGAMALKAN HADITS ANJURAN BERKUMPUL DAN BERDZIKIR

«مسند أحمد» (15/ 480 ط الرسالة):

«مَا قَعَدَ قَوْمٌ ‌يَذْكُرُونَ ‌اللهَ إِلَّا حَفَّتْ بِهِمُ الْمَلَائِكَةُ، وَتَنَزَّلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ، وَتَغَشَّتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ»

“Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir pada Allah kecuali malaikat menaungi mereka, rasa tenang turun atas mereka, dan rahmat meliputi mereka. Dan, Allah menyebut mereka pada malaikat di sisiNya”

✅ 15. MENGAMALKAN HADITS SUPAYA DISUKAI OLEH MALAIKAT

«صحيح البخاري» (8/ 87 ط السلطانية):

«إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا قَوْمًا ‌يَذْكُرُونَ ‌اللَّهَ تَنَادَوْا: هَلُمُّوا إِلَى حَاجَتِكُمْ»

“Allah punya malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli dzikir. Jika mereka menemukan kaum yang berdzikir pada Allah, maka mereka (malaikat) berkata “Ayo, dapatkan hajat-hajat kalian...!!!”

✅ 16. MENGAMALKAN ANJURAN THAWUS (PEMBESAR TABIIN)

«حلية الأولياء وطبقات الأصفياء» (4/ 11):

عَنْ سُفْيَانَ، قَالَ: قَالَ طَاوُسٌ: «‌إِنَّ ‌الْمَوْتَى ‌يُفْتَنُونَ فِي قُبُورِهِمْ سَبْعًا، فَكَانُوا يَسْتَحِبُّونَ أَنْ يُطْعَمَ عَنْهُمْ تِلْكَ الْأَيَّامِ»

“Sesungguhnya orang-orang mati diuji didalam kubur mereka selama tujuh hari. Maka mereka suka untuk disedekahi makanan untuk mereka pada hari-hari itu”

✅ 17. MELANJUTKAN TRADISI MEKKAH DAN MADINAH

«الحاوي للفتاوي» (2/ 234):

«‌أَنَّ ‌سُنَّةَ ‌الْإِطْعَامِ سَبْعَةُ أَيَّامٍ، بَلَغَنِي أَنَّهَا مُسْتَمِرَّةٌ إِلَى الْآنَ بِمَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ، فَالظَّاهِرُ أَنَّهَا لَمْ تُتْرَكْ مِنْ عَهْدِ الصَّحَابَةِ إِلَى الْآنَ، وَأَنَّهُمْ أَخَذُوهَا خَلَفًا عَنْ سَلَفٍ إِلَى الصَّدْرِ الْأَوَّلِ»

“Sesungguhnya TRADISI MEMBERI MAKAN selama tujuh hari, telah sampai kepadaku bahwa hal itu telah berlangsung sampai sekarang di Mekkah dan Madinah. Maka yang jelas, sesungguhnya hal itu tidak pernah ditinggalkan di masa sahabat sampai sekarang. Sesungguhnya mereka mengambil tradisi itu secara berkelanjutan dari generasi Salaf sampai periode pertama”

✅ 18. MENGAMALKAN FATWA SYAIKHUL ISLAM IBNU TAIMIYAH

«مجموع الفتاوى» (24/ 323):

«وَسُئِلَ: عَمَّنْ " ‌هَلَّلَ ‌سَبْعِينَ أَلْفَ مَرَّةٍ وَأَهْدَاهُ لِلْمَيِّتِ يَكُونُ بَرَاءَةً لِلْمَيِّتِ مِنْ النَّارِ " حَدِيثٌ صَحِيحٌ؟ أَمْ لَا؟ وَإِذَا ‌هَلَّلَ الْإِنْسَانُ وَأَهْدَاهُ إلَى الْمَيِّتِ يَصِلُ إلَيْهِ ثَوَابُهُ أَمْ لَا؟ فَأَجَابَ: إذَا ‌هَلَّلَ الْإِنْسَانُ هَكَذَا: سَبْعُونَ أَلْفًا أَوْ أَقَلَّ أَوْ أَكْثَرَ. وَأُهْدِيَتْ إلَيْهِ نَفَعَهُ اللَّهُ بِذَلِكَ وَلَيْسَ هَذَا حَدِيثًا صَحِيحًا وَلَا ضَعِيفًا. وَاَللَّهُ أَعْلَمُ»

“Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah ditanya tentang orang yang TAHLILAN (membaca kalimat tahlil) sebanyak 70.000 X dan menghadiahkannya untuk mayit supaya menjadi pembebas bagi si mayit dari api neraka, apakah itu hadits shohih atau tidak? Dan apakah jika manusia TAHLILAN dan menghadiahkannya pada mayit, apakah pahalanya sampai atau tidak?” Maka Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah menjawab “Jika manusia TAHLILAN seperti itu, 70.000 X atau lebih sedikit atau lebih banyak dan menghadiahkannya kepada mayit maka Allah akan memberikan manfaat dengan hal itu. Tapi bukanlah ini hadits shahih dan bukan pula hadits dloif. Wallahu a’lam”

Wallahu a'lam...

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Hikmah Manfaat Adanya Tradisi Tahlilan". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait