Catatan Seputar Huruf Muqathaah

Catatan Seputar Huruf Muqathaah

Catatan Seputar Huruf Muqatha'ah. 

•• Huruf Muqatha'ah Merupakan Uslub Bahasa Arab

Meskipun ulama ada yang mengatakan bahwa Huruf Muqatha'ah seperti Alif Lam Mim pada awal Surat Al-Baqarah merupakan rahasia antara Allah dan Rasulullah. Namun bisa dipastikan huruf tersebut memiliki makna dan arti. 

Al-Quran sebagaimana yang disebut pada surat Zukhrut Ayat 3 diturunkan dengan Bahasa Arab. Maka difahami dari keumuman ayat tersebut, huruf muqatha'ah juga Bahasa Arab.

Apakah gaya bahasa yang demikian digunakan oleh Bangsa Arab dan dikenali baik oleh mereka? Tentu saja. 

Huruf Muqatha'ah ini salah satu gaya bahasa yang digunakan Al-Quran yang gaya bahasanya sudah dikenali oleh Bangsa Arab. Mereka mengetahui ini dengan baik. Meskipun mereka terbiasa dengan ini, uniknya mereka tidak mampu memahami ayat tersebut mengandung makna apa dan memberi isyarat kemana? 

Di antara yang menggunakan gaya bahasa tersebut Walid bin Uqbah dalam syiirnya:

قلنا لها: قفي، قالت: قاف * لا تحسبي أنا نسينا الإيجاف 

“Kami mengatakan ke perempuan tersebut agar berhenti, ia menjawab: qaf (artinya saya berhenti)”

Kemudian juga syiirnya Sibawaih:

نادوهم أن ألجموا ألا تا * قالوا جميعا كلهم ألا فا

Pada intinya, bangsa Arab terbiasa menggunakan satu huruf untuk menyampaikan suatu makna yang mana hal tersebut bisa difahami di antara mereka. 

Imam Al-Razi dalam tafsirnya mengutip pendapat Al-Qaffal: bahwa terkadang bangsa Arab menyebut beberapa huruf dengan makna tertentu, seperti huruf Shad yang bermakna Al-Nuhas (tembaga), huruf Ain yang bermakna Al-Mal (harta), huruf Nun yang bermakna Hut (Ikan yang besar), dll. 

Oleh karena itu semua ulama bahasa Arab mulai dari Sibawaih hingga Al-Akhfasy tidak menentang jika huruf-huruf muqatha'ah merupakan bahasa Arab meskipun mereka tidak mampu mengerti makna dibalik ayat-ayat tersebut. 

••  Penafsiran Huruf Muqatha'ah

Terjadi perbedaan pendapat antara ulama dalam menanggapi tafsir dari Huruf Muqatha'ah dalam Al-Quran seperti Alim Lam Mim di awal Surat Al-Baqarah, atau Nun di awal Surat Al-Qalam. 

Dalam hal ini, pendapat-pendapat Ulama tafsir terbagi menjadi 3 kubu: 

Pertama, Ulama yang mengatakan bahwa huruf tersebut adalah ilmu rahasia yang tidak disingkap makna dibaliknya. Para ulama tidak mampu untuk memahami rahasia dibalik itu dan tidak ada satu orang pun yang mengetahui makna dibaliknya. 

Di kubu ini ada Imam Al-Sya'bi, Sufyan Al-Tsauri dan beberapa pendekar tafsir lainnya. Landasan mereka ada pada beberapa ucapan Sahabat, antara lain ucapan Sayyidina Abi Bakr: “Allah memiliki rahasia pada tiap kitabnya, dan rahasia Allah di Al-Quran ada pada permulaan-permulaan Surat”.

Kedua, Ulama yang mengamini bahwa Huruf tersebut memang rahasia antara Allah dan Rasulullah. Namun mereka memaknai: “tidak ada satupun orang yang mengetahuinya”, dengan makna bahwa Ulama tidak mampu memahami huruf tersebut dengan bantuan ilmu lainnya. Berbeda dengan ayat lain yang harus difahami dengan ilmu alat semisal Nahwu atau Balaghah. 

Meskipun tidak mampu difahami dengan bantuan ilmu alat, namun huruf tersebut mampu difahami oleh sebagian Ulama dengan perantara pemberian khusus oleh Allah kepada yang Dia kehendaki dengan memberikan mereka sebagian rahasia yang ada pada huruf-huruf tersebut. 

Pendapat ini didukung oleh pendapat mayoritas Ulama tafsir dengan alasan jika tidak ada satupun orang yang dapat memahami huruf tersebut, maka seolah tidak ada faidah dari diturunkan ayat tersebut. Ini menurut mereka bertentangan dengan keagungan Kalam Ilahi. Meskipun pendapat ini didukung oleh mayoritas Ulama, namun alasan yang menjadi dalil mereka ditentang keras oleh Syekh Muhammad Thahir Al-Qadiri, sebab meski kita tidak mengetahui maknanya, untuk mengatakan ayat tersebut tidak memiliki faidah, dirasa cukup lancang. Nyatanya banyak ibadah yang tidak tau alasan dibaliknya, seperti melempar jamrah, dan kita tetap tunduk dengannya. 

Ketiga, Ulama yang mengatakan bahwa ada beberapa ahli ilmu para wali yang memiliki bagian khusus karena tenggelamnya mereka dalam cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sehingga hati mereka penuh dengan cahaya dan mampu melihat segala sesuatu dengan bentuk aslinya. Dengan cahaya itu, mata mereka melihat apa yang tidak dilihat orang biasa. Oleh karenanya, mereka mampu faham ayat mutasyabihat dan huruf Muqatha'ah sebagaimana mestinya. Bedanya dengan pendapat kedua, ulama yang disebut disini, mereka memahami rahasia huruf tersebut sesuai dengan apa yang difahami oleh Rasulullah, karena mereka pewaris para nabi, al-Ulama Waratsah Al-Anbiya. 

•• Rahasia Di balik Jumlah Huruf Muqatha'ah yang Digunakan Al-Quran

Di dalam Al-Quran ada 29 Surat yang dimulai dengan Huruf Muqatha'ah, yaitu huruf-huruf yang dibaca dengan terputus-putus, seperti permulaan Surat Al-Baqarah yang dimulai dengan Alim Lam Mim. Jumlah huruf Muqatha'ah yang digunakan dalam Al-Quran ada 14: Alim, Lam, Mim, Shad, Ra, Kaf, Ha, Ya, Ain, Tha, Sin, Ha, Qaf, dan Nun. 

Kita amini bahwa apapun yang ada di Al-Quran tidak ada yang kebetulan. Termasuk jumlah angka tersebut. Semuanya pasti sudah diatur oleh Allah dengan segala rahasia dan perinciannya. Meski terkadang ya kita tidak memahami maksdunya. 

Huruf Muqatha'ah ini penuh rahasia. Jika ayat-ayat tentang hukum bisa difahami baik oleh ahli fiqih, ayat seputar ketuhanan difahami baik oleh ahli ilmu kalam, maka huruf-huruf Muqatha'ah ini hanya difahami oleh ulama-ulama yang sangat khusus. 

Syekh Muhammad Thahir Al-Qadiri mengatakan bahwa angka 29 dari jumlah surat yang dimulai dengan huruf tersebut melambangkan jumlah hari dalam satu bulan yang menunjukkan jika bulan sudah sempurna mengitari bumi dalam jangka waktu tersebut. Angka 14 dari jumlah huruf hijaiyah yang digunakan sebagai pembuka surat Al-Quran melambangkan tanggal 14 yang mana saat itu bulan berada pada waktu purnama, saat cahaya bulan berada di posisi yang paling terang. 

Maka angka 29 menjadi isyarat kepada sempurnanya perjalanan, Orang-orang yang sudah menyelesaikan perjalanan suluknya, akan faham makna dari 14 huruf muqatha'ah yang digunakan Al-Quran yang kemudian setelah mereka selesai memahami 14 huruf tersebut, maka makna Al-Quran akan terang dihadapan mereka seterang rembulan saat bulan purnama.

•••

Faidah-faidah dari kitab Falsafah Huruf Muqatha'ah karya Syekh Muhammad Thahir Al-Qadiri. 

Fahrizal Fadil

Jum'at 30 Desember 2022.

Sumber FB Ustadz : Fahrizal Fadil

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Catatan Seputar Huruf Muqathaah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait