Kematian Tragis Hajjaj bin Yusuf

Kematian Tragis Hajjaj bin Yusuf - Kajian Islam Tarakan

KEMATIAN TRAGIS HAJJAJ BIN YUSUF

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

Selang beberapa hari setelah kematian al imam Sa’id bin Jubeir rahimahullah, si jagal Hajjaj ini tertimpa satu penyakit yang mengerikan dan juga aneh.

Ia merasakan sakit yang berpindah- pindah di sekujur tubuhnya. Dan yang paling berat ia rasakan adalah di bagian perut. Hajaj siang dan malam berteriak kesakitan. Ia melolong sepanjang malam sambil mengucapkan kata-kata yang menyayat hati.

Suhu badannya sangat tinggi. Sehingga orang-orang yang ada di dekatnya bisa merasakan hawa panas yang berasal dari badannya dan kulitnya menjadi menghitam. 

Dari hari ke hari suhu tubuhnya makin meningkat dan bertambah parah rasa sakitnya hingga keadaaannya silih berganti antara pingsan dan siuman.

Pernah seorang dokter memasukkan sepotong daging yang diikatnya dengan benang ke dalam kerongkongan Hajjaj, dan saat diangkat atau ditarik lagi, daging-daging itu sudah dipenuhi oleh cacing.

Di malam hari Hajjaj hampir tidak bisa tidur lagi. Kalau kemudian ia bisa terlelap, itu hanya sebentar. Lalu ia akan terbangun berteriak dan menggigau. Diantara ucapannya : “Ini dia Sa’id bin Jubair datang hendak menerkamku ! Ini Sa’id bin Jubair berkata; Mengapa engkau membunuhku ?”

Kadang Hajjaj menangis tersedu-sedu sambil berkata : “Apa kiranya yang telah aku perbuat atas Sa’id bin Jubair ?Kembalikan Sa’id bin Jubair kepadaku !”

Berbagai upaya dilakukan untuk mengatasi sakit Hajjaj, diantaranya adalah dengan meminta imamnya kaum muslimin kala itu, Hasan al Bashri rahimahullah untuk mendo’akannya. Namun imam Hasan menolak. Kala itu Hajjaj dengan mengiba dan merengek mengatakan : 

يا حسن ، لا أسألك أن تسأل الله أن يفرّج عنّي ، و لكني أسألك أن تسأله أن يُعجِّل قبض روحي و لا يطيل عذابي

“Wahai Hasan, aku tidak memintamu untuk berdoa kepada Allah agar ia menyembuhkanku, tetapi yang kuminta darimu adalah do’a agar ia mempercepat proses pengambilan ruhku dan tidak memperpanjang siksa kematianku.”

Ia terus dalam keadaan seperti itu hingga ajal menjemputnya. Ulama mencatat Hajjaj hanya berumur sekitar 15 hari sejak kematian al imam Ibnu Jubeir. Ibnu Katsir berkata : “Hajjaj tidak membunuh siapapun setelah kematiannya (Ibnu Jubeir).” 

Saat hari ia dimatikan, orang banyak bergembira ria termasuk dari kalangan para ulama. Anak dari imam Thawus menceritakan bahwa ketika ayahnya mendengar khabar kematian Hajjaj, ia berkata menyitir ayat : 

فقطع دابر القوم الذين ظلموا والحمد لله رب العالمين

“Maka orang-orang yang dzalim itu pun dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Al An'am: 45)

 Imam Hasan al Bashri sujud syukur begitu mendengar kematiannya, lalu berkata :

اللهم أمته فأذهب عنا سنته

“Ya Allah matikan dan hilangkan dari kami contoh keburukan yang ia tinggalkan.”

Hammad bin Sulaiman berkata : 

لما أخبرت إبراهيم النخعي بموت الحجاج بكى من الفرح

“Mana kala dikhabarkan kepada imam Ibrahim an Nakha’i akan kematian Hajjaj, ia sampai menangis karena senangnya.”

Ziyad bin Rabi’ berkata :

 فلما كانت تلك الليلة لم ينم أهل السجن فرحا، جلسوا ينتظرون حتى سمعوا الواعية

“Di malam kematiannya, seluruh penghuni penjara tidak ada yang tidur karena gembiranya. Mereka duduk-duduk hingga terdengar suara (adzan shubuh).”

Setelah kematian Hajjaj, seseorang pernah memimpikannya. Dalam mimpinya itu dia bertanya kepada Hajjaj : “ Apa yang Allah Ta’ala perbuat terhadapmu setelah membunuh orang-orang itu, wahai Hajjaj ? Ia menjawab :

قتلني بكل رجل قتلته قتلة، وقتلني بسعيد بن جبير اثنتين وسبعين قتلة

“Aku disiksa dengan siksaan yang setimpal atas setiap orang yang pernah aku bunuh, tapi untuk kematian Sa’id bin Jubeir aku disiksa 72 kali lipat.”

Ayah dari imam Ashma’i bercerita : “Aku melihat Hajjaj dalam tidurku, maka aku bertanya, “Apa yang Allah lakukan terhadap dirimu ? ia menjawab : ‘Allah membalas yang setimpal atas setiap pembunuhanku.’

Lalu beberapa waktu kemudian aku bermimpi lagi dan bertanya kepadanya hal yang sama. Maka ia menjawab dengan kasar :

يا ماص بظر أمه، أما سألت عن هذا عام أول

“Wahai orang yang mencumbui ibunya sendiri, bukankah hal ini sudah pernah engkau tanyakan kepadaku tahun lalu ?!”

Ketika hal ini diceritakan kepada Harun ar Rasyid, ia berkata :

صدقت والله، أنت رأيت الحجاج حقا، ما كان ليدع صرامته حيا وميتا

“Demi Allah benar, yang engkau lihat dalam mimpi adalah dia Hajjaj. Karena orang ini buruk ucapannya ketika masih hidup maupun setelah mati.”

Asy’ab al Hamidi berkata : “Aku melihat Hajjaj dalam mimpiku dalam keadaan yang sangat buruk. Lalu aku mengatakan : “ Wahai Hajjaj, Apa yang sudah Allah timpakan kepadamu ? ia menjawab : ‘Tidak ada orang yang aku bunuh kecuali aku dibalas dengan semisalnya.' 

Aku bertanya lagi, ‘lalu apa lagi ?’ ia menjawab, ‘kemudian aku dilemparkan ke dalam neraka.’ Aku bertanya, ‘lalu apa lagi ?’ ia menjawab, ‘lalu aku berharap apa yang diharap oleh orang yang mengucapkan lailaha illallah.’

Imam Hasan al Bashri ketika diceritakan hal ini berkata :

 أما والله ليخلفن الله رجاءه فيه

"Demi Allah, Allah tidak akan pernah memberikan apa yang diharapkannya."

Wallahu alam.

_________

📜Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi Mawaqifu wa Hayatihi hal. 97-100, Wafayatul A’yan (2/29), Bidayah wa Nihayah (12/464-551).

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

2 November 2022  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kematian Tragis Hajjaj bin Yusuf". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait