Bisakah Dosa Zina Dihapus Dengan Birrul Walidain?

BISAKAH DOSA ZINA DIHAPUS DENGAN BIRRUL WALIDAIN?

BISAKAH DOSA ZINA DIHAPUS DENGAN BIRRUL WALIDAIN?

Oleh: Muafa (Mokhamad Rohma Rozikin/M.R. Rozikin, Dosen di Universitas Brawijaya)

Siapapun yang pernah melakukan dosa besar, entah melakukan sihir, makan riba, berzina, mencuri, dan semisalnya, lalu diberi kesempatan Allah untuk berbakti kepada orang tuanya maka berbahagialah.

Sebab, amal birrul walidain itu memang bisa menghapus dosa-dosa besar. Disertai taubat nasuha tentunya.

Malahan, kadang ada seorang anak yang “dipaksa” Allah untuk birrul walidain, misalnya hanya dia yang tinggal serumah dengan orang tua, atau rumahnya paling dekat dengan orang tua, atau menjadi anak yang paling mampu, atau menjandi anak yang paling “digandoli” orang tua dan semisalnya. Yang demikian itu seharusnya membuat orang lebih gembira lagi karena bermakna Allah hendak memastikan pula untuk mengampuni kita.

Seorang lelaki pernah berkonsultasi kepada Ibnu Abbās karena dia merasa sangat menyesal telah membunuh seorang wanita. Kisahnya begini. 

Ada seorang lelaki jatuh cinta kepada seorang wanita, lalu melamarnya.

Tapi wanita itu menolak.

Tak lama kemudian datang lelaki lain yang melamar wanita itu. Ternyata wanita itu menerima.

Begitu dia mendengar sang wanita memilih lelaki lain dan bukan dirinya, dia sangat geram dan cemburu berat. Dengan emosi dibunuhlah wanita tersebut.

Setelah itu dia menyesal dan meminta fatwa kepada Ibnu Abbas, bagaimana cara menghapus dosanya. Ternyata Ibnu Abbās mengajarkan supaya berbakti kepada ibunya.

Al-Bukhāri meriwayatkan dalam Al-Adab Al-Mufrad,

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: إِنِّي خَطَبْتُ امْرَأَةً، فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَنِي، وَخَطَبَهَا غَيْرِي، فَأَحَبَّتْ أَنْ تَنْكِحَهُ، فَغِرْتُ عَلَيْهَا فَقَتَلْتُهَا، فَهَلْ لِي مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: أُمُّكَ حَيَّةٌ؟ قَالَ: لَا، قَالَ: تُبْ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، وَتَقَرَّبْ إِلَيْهِ مَا اسْتَطَعْتَ. فَذَهَبْتُ فَسَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ: لِمَ سَأَلْتَهُ عَنْ حَيَاةِ أُمِّهِ؟ فَقَالَ: إِنِّي لَا أَعْلَمُ عَمَلًا أَقْرَبَ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ بِرِّ الْوَالِدَةِ (الأدب المفرد مخرجا (ص: 15)

Artinya,

“Dari Ibnu Abbas bahwasanya seorang laki-laki mendatanginya kemudian bertanya, ‘Sesungguhnya aku meminang seorang wanita tetapi dia menolak untuk menikah denganku. Kemudian ada orang lain yang meminangnya dan ternyata dia mau menikah dengannya. Aku pun merasa cemburu dan aku membunuh wanita itu. Apakah aku masih bisa bertobat? Beliau (Ibnu Abbas) menjawab,’Apakah ibumu masih hidup?’ Dia menjawab, ‘Tidak’. Beliau  (Ibnu Abbas) berkata,  bertobatlah kepada Allah azza wa jalla dan mendekatlah kepadanya semampumu . Aku (‘Aṭā’ bin Yasār) pun pergi dan aku bertanya kepada Ibnu Abbas, ‘Kenapa engkau bertanya tentang ibunya apakah masih hidup?’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya aku tidak mengetahui sebuah amalan yang yang lebih dekat kepada Allah daripada berbakti kepada ibu” (Al-Adab Al-Mufrad, hlm 15)

Bahkan memang ada hadis marfu’  yang semakna dengan ini, yakni birrul walidain itu menghapus dosa besar. Al-Tirmiżī meriwayatkan,

 عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ ذَنْبًا عَظِيمًا فَهَلْ لِي تَوْبَةٌ قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ أُمٍّ قَالَ لَا قَالَ هَلْ لَكَ مِنْ خَالَةٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَبِرَّهَا (سنن الترمذى (7/ 131)

Artinya,

“Dari Ibnu Umar bahwasanya seorang laki-laki mendatangi Nabi ﷺ   dan berkata: "Wahai Rasulullah, sungguh, aku telah berbuat dosa besar, apakah aku masih mempunyai kesempatan untuk bertaubat?" beliau balik bertanya: "Apakah kamu masih mempunyai ibu?" Laki-laki itu menjawab: "Tidak." Kemudian beliau bertanya lagi: "Apakah kamu mempunyai bibi?" laki-laki itu menjawab: "Ya." Beliau bersabda: "Kalau begitu, berbaktilah kepadanya." (H.R. Al-Tirmiżī)

Memang, birrul walidain itu bisa menghapus dosa-dosa besar. Makḥūl  (juga Ahmad) berkata,

«بر ‌الوالدين ‌كفارة ‌الكبائر». «تاريخ دمشق لابن عساك

“Berbakti kepada orang tua itu penghapus dosa-dosa besar” (Tārīkh Dimasyq, juz 60 hlm 379) 

Sumber FB Ustadz : Muafa

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Bisakah Dosa Zina Dihapus Dengan Birrul Walidain?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait