Adab Itu Dari Orangtua ?
Oleh Ustadz : Rahmat Taufik Tambusai
Ada orang yang rajin ibadah tetapi adab sopan santun dalam pergaulan sehari hari kurang baik.
Ada orang puasa senin kamis tidak pernah tinggal tetapi ketika berbicara kasar dan menyakiti orang lain.
Ada orang yang dikenal berilmu terpelajar tetapi tidak mampu meletakkan ucapannya sesuai pada tempatnya.
Perilaku dan sikap seseorang terbentuk semenjak dari bayi, disuguhi pun dengan ibadah dan ilmu akan tetap nampak sikap tersebut, sebab telah menjadi karakter.
Dan ibadah dan ilmu baru didapatkan ketika dewasa dan tua, maka wajar karakternya tetap bertahan.
Maka peran orangtua itu sangat menentukan sikap dan perbuatan anak terutama dalam adab sopan santun, sebagaimana sabda nabi :
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ، قَالَ : حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ نُمَيْرِ بْنِ أَوْسٍ، أَنَّهُ سَمِعَ أَبَاهُ، يَقُولُ : كَانُوا يَقُولُونَ : " الصَّلاحُ مِنَ اللَّهِ، وَالأَدَبُ مِنَ الآبَاءِ ".
Dari Walid bin Numair bin Aus: Ia mendengar bapaknya berkata, "Para sahabat sering berkata,
'Perbaikan itu dari Allah, sedang adab dan etika berasal dari orang tua'."
Oleh sebab itu jangan heran, bila melihat ada orang yang rajin beribadah, dan bersekolah tinggi tetapi adab sopan santunnya kurang, bisa jadi dari kecil tidak ditanamkan adab sopan santun oleh orang tuanya.
bisa jadi lingkungan tempat tumbuh berkembangnya kurang peduli kepada adab sopan santun.
Dan bagaimana kita yang sudah terlanjur dewasa dan tua, baru menyadari bahwa kita termasuk salah asuh dalam adab sopan santun.
Maka mulai detik ini, telusuri tiap inci dari tindak tanduk kita yang tidak sesuai dengan adab islami, kemudian satu persatu diusahakan untuk diperbaiki, walaupun itu berat, karena karakter yang lama sudah mendarah daging.
Sambil meyakini bahwa adab itu buruk dan mengambarkan sikap tersebut di pelupuk mata kita dan membuat kita malu untuk melihatnya.
Jika itu dilakukan terus menerus maka sedikit demi sedikit akan hilang, walaupun dalam waktu tertentu muncul kembali dan itu biasa hehehe
Menjadi ahli ibadah itu lebih mudah dari pada ahli adab.
Ibadah kepada Allah sudah ada tuntunannya adab dan hukumnya tidak akan berubah sampai mati, dan kita pun tidak bersua langsung dengan Allah, maka tidak berat untuk mengerjakannya.
Sedangkan adab harus mampu menyesuaikan karena orang yang kita hadapi berbeda satu sama lainnya, walaupun adab islami sudah ada tuntunannya tetapi harus mampu membaca situasi dan bahasa yang akan digunakan.
Ibadah kepada Allah tidak membuat kita kecewa walaupun doa dan pinta kita belum dikabulkan.
Tetapi adab kita kepada manusia dapat membuat kecewa, ketika kita sudah beradab sopan santun kemudian dibalas dengan tanpa adab, maka akan membuat hati kecewa.
Antara adab, ilmu dan ibadah harus berbarengan, sebab nabi muhammad diutus juga untuk memperbaiki adab dan akhlak
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلا ق
" Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak "
Agar anak kita kedepan beradab, mulai dini kita ajarkan adab sopan santun, ketika dewasa pandai menempatkan diri, baik dihadapan Allah maupun dihadapan manusia.
Yuk umroh 2021 ✈🐪🌙 WA 085375339456
Pembimbing H. Rahmat Taufik, LC. M.E,Sy
Dalu- dalu 30 November 2020
Jumpa senior DR. Hidayatullah Ismail
Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa
30 November 2020 ·