Guru Dari Segala Ilmu

Guru Dari Segala Ilmu

GURU DARI SEGALA ILMU

Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq 

1. Jika barat mengklaim Enstain dan beberapa penemu mereka sebagai ilmuwan berotak jenius - hanya karena penemuan mereka di satu dua bidang ilmu - kira-kira mereka mau menyebut apa jika punya tokoh yang memiliki penemuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan ? 

2. Dunia Islam pernah punya tokoh besar yang bernama Abu Rayhan, Muhammad bin Ahmad atau yang lebih dikenal dengan panggilan al Bairuni atau al Biruni.

Ilmuwan barat modern sendiri tidak bisa menyembunyikan kegagumannya pada tokoh yang satu ini. Meski malu-malu, mereka mengakui kehebatan Bairuni dengan menjulukinya dengan Leonardo Da Vinci nya Islam. Ilmuwan Barat yang dikenal menguasai banyak disiplin ilmu.

Meski pada kenyataannya, Al Biruni hidup 500 tahun lebih awal dari Da Vinci yang banyak penemuannya tidaklah murni dari pemikiran dan hasil kerjanya.

3. Dia seorang ilmuwan dengan keahlian dan pakar dalam ilmu kedokteran, filsafat, kimia, fisika, matematika, geologi, astronomi, sejarah, farmakologi, geografi, bahasa, antropologi, geodesi, penyair dan disiplin ilmu lainnya.

Meski cabang-cabang ilmu yang ia geluti telah didahului oleh tokoh besar lainnya seperti Ibnu Sina, Ibnu Haitam dan lainnya, namun kualitas analisisnya dalam beragam bidang pengetahuan begitu kuat, yang bertebaran lewat 180 an buku karyanya, membuat banyak sarjana modern, muslim atau non muslim, menjulukinya "Ustadz fil Ulum" alias "guru dari segala ilmu."

4. Jika kebanyakan penemu hanya melakukan kerja menemukan sebuah teori ilmiah, atau mengembangkan temuan yang sudah ada, tidak dengan al Biruni.

Dia adalah seorang ilmuwan eksperimentalis yang bukan hanya membuat teori baru terhadap sesuatu yang belum pernah diteliti oleh ilmuwan sebelumnya, tapi juga melakukan penelitian ulang terhadap teori-teori yang sudah ada, mengembangkan teori-teori yang sudah mapan, bahkan mengkritik dan mengoreksi terhadap teori yang kebanyakan sudah ada di banyak bidang ilmu pengetahuan.

5. Saat Abu Sa’id Sijzi telah menciptakan Astrolabe heliosentris yang dinilai  akurat, al Biruni tetap membuat dan mengembangkan Astrolabenya sendiri. 

Hasilnya, Astrolabe yang diberi nama al-Ustawani tersebut tidak hanya dapat mengukur gerak benda langit, tapi juga bisa mengukur lokasi-lokasi di bumi yang sulit dijangkau seperti pegunungan. 

6. Salah satu temuan orisinil dari al Biruni adalah penghitungannya terhadap panjang lingkar bumi. Di mana Abad ke 11, Eropa masih meraba-raba antara kebenaran teori bumi bulat atau bumi datar.

Dia Biruni menyatakan bahwa jarak keliling bumi adalah 40.225 Km. Di mana penghitungan modern saat ini adalah 40.074. 

Dengan demikian penghitungan al Biruni sangat akurat, yakni mencapai ketepatan hingga 99,62 persen dan hanya menyimpang 0,38 persen saja.

7. Al Biruni pernah memaparkan koordinat sangat akurat garis bujur dan lintang 600 kota penting di masanya dalam karyanya Taḥdid Nihayat Al-Amakin Li-Taṣḥiḥ Masafat Al-Masakin (Ketetapan Koordinat Lokasi untuk Mengoreksi Jarak Antar Kota).

Semuanya lengkap dengan ukuran jarak antar lokasi dan juga arahnya menuju kiblat. 

8. Dibidang sastra dan bahasa al Biruni menulis Fi Tahqiq Ma Li Al-Hind Min Maqola Maqbula Fi al `Aql Aw Mardhula. 

Saat berada di India, ia menerjemahkan buku-buku sanskerta ke bahasa Arab. Sebaliknya, ia juga menerjemahkan buku bahasa Arab dan Yunani ke sanskerta.

9. Di bidang farmasi al Biruni menulis kitab al Saydanah fi Al-Tibb (Kitab Farmasi dan Materia Medica). 

Buku inilah yang juga menjadikannya dipuji sebagai "Bapak Farmasi Islam." Meski fokus kajian buku yang dia tulis ini pada sebab penyakit dan penyembuhannya, namun tak cuma soal farmasi, ia juga merambah ke bahasan lain seperti sejarah botani dan leksikografi.

10. Dibidang ilmu filsafat, al Biruni punya beberapa karya ternama diantaranya adalah Kitab Al-As'ilah wa Al-Ajwibah. Di kitab ini, ia bukan hanya menegaskan teorinya atau menjelaskan dan menguraikan pendapat-pendapat para filsuf yang sudah ada, namun ia juga mengoreksi hal-hal yang menurutnya perlu diluruskan, seperti yang ia tujukan kepada filsuf besar pada masa itu, Ibnu Sina.

11. Dalam bidang antropologi dan ilmu sosiologi, ia punya karya Athar al-Baqqiya 'an al-Qorun al-Khaliyya (Kronologi Bangsa-Bangsa Kuno). 

Buku ini mencatat masa awal peradaban manusia, periode banjir besar, hingga era Nebukadnezar, Aleksander Agung, dan zaman setelahnya. 

Kitab ini juga memaparkan rincian sejarah politik, pengetahuan, kiprah para penguasa, perkembangan budaya, hingga sistem hukum pada masa itu, lengkap dengan disertai ilustrasi peristiwa.

12.  Bidang Mineralogi juga tak luput diobok-obok olehnya lewat karyanya Al Jamahir Fi Ma'rifat Al-Jawahir (Lengkap memahami batu Permata).

Dimana ia menjelaskan metode pengukuran berat, volume, gaya berat, dan warna untuk menentukan keaslian berbagai jenis batu dan logam mulia, seperti emas, perak, perunggu, batu ruby, batu zamrud, batu lapis jazuli, tembaga, besi, dan lainnya.

Begitulah sejarah kebesaran ilmu dari peradaban kaum muslimin di masa lalu. Saat umat masih lekat dengan kitab petunjuk dan  juga akrab dengan sosok teladannya..

Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq

13 Oktober 2022 pada 19.59  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Guru Dari Segala Ilmu". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait