AL QUR'AN TIDAK MENYISAKAN CELAH UNTUK DIRAGUKAN
Oleh Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Kebenaran dari isi dan informasi al Qur'an tidaklah bisa diragukan lagi, karenanya dengan tegas Allah menyatakan : "Inilah kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya." (QS. Al Baqarah : 2)
Bahkan dalam membuat perumpamaan, kalimat yang dipilih oleh Qur'an menutup rapat semua celah munculnya keraguan atas kebenarannya. Sehingga apapun usaha manusia untuk meragukan isi al Quran, tidak akan berhasil.
Kita ambil satu contoh, ketika al Quran mengungkapkan bahwa tidak akan terkumpul dalam diri seseorang antara kecintaan kepada Allah dan kecintaan kepada musuh Allah, redaksinya kalimatnya adalah :
ما جعل الله لرجل من قلبين في جوفه
“Tidaklah Allah menjadikan pada diri seseorang, ada dua hati dalam rongga tubuhnya.” (QS. Al-Ahzab: 4)
Ada yang unik di ayat tersebut. Al Qur'an menggunakan kata Rajul untuk menngungkapkan seseorang. Padahal, Rajul itu arti sebenarnya adalah laki-laki. Mengapa kata yang digunakan bukan :
بشر ، انسان، الناس، نفس
Yang arti dari kata di atas lebih mengarah kemakna : manusia, diri atau seseorang ?
Kenapa justru yang digunakan kata رجل (laki-laki) ?
Jawabannya adalah karena jika menggunakan kata manusia atau seseorang, maka akan tercakup di dalamnya laki-laki dan juga wanita.
Padahal wanita yang sedang hamil, ada dua hati di rongga badannya, yaitu hati dirinya sendiri dan hati bayi yang di kandungnya.
Karena tidak ingin ayat-ayatnya menimbulkan keraguan, al Qur'an 'meminjam' kata laki-laki untuk membuat ungkapan ini : Tak seorangpun yang bisa hidup dengan menjalani dua hal yang berlawanan, yakni menjadi seorang muslim dan di saat yang sama juga menjadi orang kafir, karena hati itu hanya satu.
Karena laki-laki mutlak tidak ada dua hati di dalam rongga tubuhnya. Meski tentunya pernyataan pada ayat di atas maknanya juga mencakup kaum wanita juga.
Wallahu a'lam.
_______
📜Tafsir ath Thabari (14/116)
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
14 Oktober 2022 pada 20.45 ·