ADAB DALAM MAULID NABI ﷺ
Mau bermaulid Nabi Muhammad ﷺ pada puncaknya nanti malam? Siapkan hal-hal berikut:
1. Hindarkan majlis maulid dari hal-hal yang bertentangan dengan syariat, misal bercampur antara laki-laki dan perempuan atau hingga larut malam sehingga mengganggu saudara-saudara kita yang sedang istirahat.
2. Niatkan hadir karena mahabbah kepada Rasulullah ﷺ.
Mahabbah kepada Rasulullah ﷺ mencakup tiga perkara, yaitu mahabbah karena memuliakan (seperti mahabbah anak kepada orang tua), mahabbah belas kasih atau rahmat (seperti mahabbah orang tua kepada anak) dan mahabbah sebagai perbuatan baik (seperti mahabbab kepada sesama atau seluruh muslimin).
Karena itu, Rasulullah ﷺ bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
"Tidak seorang pun di antara kalian beriman (dengan iman yang sempurna) sampai aku (Nabi Muhammad ﷺ) lebih dicintainya daripada anaknya, orang tuanya, dan seluruh umat manusia". (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan dalam hadits lain dijelaskan, iman sempurna adalah dengan mahabbah kepada Nabi Muhammad ﷺ melebihi mahabbah kepada dirinya sendiri.
كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَهْوَ آخِذٌ بِيَدِ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فَقَالَ لَهُ عُمَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ كُلِّ شَىْءٍ إِلاَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " لاَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ ". فَقَالَ لَهُ عُمَرُ فَإِنَّهُ الآنَ وَاللَّهِ لأَنْتَ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ نَفْسِي. فَقَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم " الآنَ يَا عُمَرُ
"Kami pernah bersama Rasulullah ﷺ dan beliau ﷺ memegang tangan Umar bin Khattab. Lalu Umar berkata, “Ya Rasulullah ﷺ, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali diriku sendiri.” Kemudian Rasulullah ﷺ berkata, “Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya, (imanmu belum sempurna) hingga aku lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian Umar berkata, “Sekarang, demi Allah, engkau (Rasulullah ﷺ) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Rasulullah ﷺ berkata, “Saat ini pula wahai Umar (imanmu telah sempurna)” (HR. Bukhari)
3. Saat mahallul qiyam (berdiri karena ta'zhim dengan dikisahkannya kelahiran Rasulullah ﷺ) usahakan dengan perasaan zhahir dan batin seakan-akan Rasulullah ﷺ hadir dalam majlis tersebut.
4. Resapi setiap selawat dan pujian-pujian agung kepada Rasulullah ﷺ untuk menambah khusyu' dan larut dalam cinta.
5. Wangikan majelis dengan bau-bau yang harum seakan-akan Rasulullah ﷺ ada disana. Hindari rokok dan bau-bau yang tidak sedap.
6. Hindarkan majlis maulid dari ceramah yang mencaci maki kepada pihak manapun, termasuk kepada mereka yang tidak mau bermaulid.
Semoga kita bisa meraih cinta suci kepada junjungan agung, Nabi Muhammad ﷺ, pimpinan makhluk se-jagat baik di dunia maupun di akhirat.
Sumber FB : Hidayat Nur
7 Oktober 2022 pada 17.24 ·