Syubhat-Syubhat Salafi Wahhabi

Syubhat-Syubhat Salafi Wahhabi

Syubhat - Syubhat Wahhabi

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

1. Mengganggap alumni madinah lebih murni dan asli, sedangkan selain dari alumni madinah telah dihiasi syubhat - syubhat.

Bukankah doktrin seperti ini sesungguhnya yang syubhat, yang mana akan melahirkan sifat fanatik buta.

Fanatik buta diawali dari doktrin, karena Murid pasti mengikuti gurunya, bagaimana mungkin murid tahu istilah mana yang lebih asli dan mana yang tidak asli kecuali dari gurunya.

Ditambah muridnya awam terhadap ajaran islam, maka dengan mudah termakan dengan semua syubhat yang dilontarkan gurunya. 

Murid yang cerdas akan kritis dan mempertanyakannya, sebagai contoh ; bukankah ulama terkemuka sepanjang sejarah mayoritas bukan orang madinah dan nabi tidak ada mengatakan alumni madinah lebih unggul dll, tetapi untuk sampai kepada murid yang cerdas harus banyak baca buku dan sering datang ke majlis ilmu.

Mungkin sebagian orang mengatakan ini fitnah, bagi yang pernah bersentuhan dengan kawan kawan yang terpapar virus wahabi akan mendengarkan langsung dari lisan mereka.

2. Tidak boleh mengambil ilmu kecuali dari ulama wahhabi atau sejalan dengan pemahaman wahhabi.

Bagi yang cerdas tidak akan terpengaruh dengan syubhat ini, karena ilmu Allah itu luas, diberikannya kepada siapa yang dikehendakinya, tidak terkait dengan suku bangsa apalagi kelompok atau aliran tertentu.

Syubhat tidak mengambil ilmu diluar kelompok wahhabi, sudah merata dikalangan guru mereka, yang terlihat di ceramah - ceramah mereka yang beredar luas di media sosial.

Anehnya mereka, setelah mengatakan ulama diluar wahhabi dipenuhi syubhat tetapi kitab - kitab mereka dipakai dan dijadikan bahan ajar kepada muridnya. 

Dan nama sekolah dan pesantren mereka pakai nama - nama ulama yang tertuduh penyebar syubhat, Imam syafii dengan syubhat qunutnya, ibnu kasir dengan syubhat akidah asyarinya dll.

3. Pemilik pemahaman salaf bukan hidup di zaman salaf.

Wahhabi meyakini yang lebih paham tentang pemahaman salaf hanya ulama tertentu dan tidak hidup di zaman salaf, seperti ibnu taimiyah, ibnu Qayyim, Muhammad bin abdul wahhab, Albani, Bin baz, Utsaimin, Shalih Fauzan dll.

Ini merupakan syubhat yang mendarah daging dikalangan wahhabi, mengganggap yang hidup di jauh dari masa salaf lebih paham dari ulama yang hidup di masa salaf shaleh.

Bagi yang berakal akan lebih memilih ulama salaf, karena mereka bagian salaf itu sendiri dan mengambil ilmu dari tabiin dan sahabat nabi.

Diantara syubhat yang selalu dilakukan wahhabi, mengukur kebenaran pemahaman ulama salaf dengan pemahaman ulama wahhabi, seharusnya sebaliknya mengukur pemahaman ulama wahhabi dengan pemahaman ulama salaf, jika tidak sesuai dengan pemahaman ulama salaf maka tinggalkan, bukan sebaliknya.

Tetapi yang terjadi sebaliknya jika tidak sesuai dengan pemahaman ulama wahhabi maka pemahaman ulama salaf dianggap menyimpang.

Padahal ulama salaf hafal jutaan hadits, sedangkan ulama wahhabi tidak ada satu pun yang dikenal hafal jutaan hadits, bagaimana caranya mengukur yang banyak hafal hadits dengan yang sedikit hafal hadits.

Yang banyak hafal hadits dianggap tidak mewakili pemahaman salaf, bagaimana yang sedikit hafal dianggap mewakili salaf ? Ini lebih tidak masuk akal.

Hanya yang sudah terdoktrin wahhabi yang punya logika yang hidup di akhir zaman lebih salaf dan lebih unggul.

4. Menganggap madinah dan mekah milik wahhabi.

Setiap orang yang mengkonter pemahaman wahhabi dipertanyakan kemana kalau mau haji dan umroh, seolah - olah mekah dan madinah milik wahhabi, padahal dua kota suci tersebut milik umat islam.

Syubhat ini sengaja disebarkan sebagai pembenaran ajaran wahhabi, dengan dalih mana mungkin Allah membiarkan dua tanah sucinya dikuasai oleh orang yang tidak benar agamanya. 

Mereka lupa atau tidak baca sejarah, bahwa dua tanah suci dulu pernah dikuasai oleh paham muktazilah dan syiah, jika logikanya pernah dikuasai berarti paham mereka juga diridhoi oleh Allah.

Bukankah syubhat seperti ini sangat berbahaya jika digunakan untuk membenarkan kelompok dan ajarannya, yang suka mensyubahatkan orang lain ternyata juga syubhat.

Dalu - dalu, Rabu 14 September 2022

Yuk umroh yang minat hubungi kami.

#LaskarTambusaiBentengAswaja

#HidupKanMati

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

14 September 2022 pada 09.01  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Syubhat-Syubhat Salafi Wahhabi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait