Makanan dan Doa Saling Berkaitan

Makanan dan Doa

Makanan dan Doa

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

Antara makanan dan doa saling keterkaitan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dibawah ini :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم : اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ اِلَّا طَيِّبًا, وَاِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ, فَقَالَ تَعَالى : < يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا ۖ > وَقَالَ  <يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ > , ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ : أَشْعَثَ أَغْبَرَ, يَمُدُّ يَدَيْهِ الى السَّمَاءِ : يَا رَبِّ يَا رَبِّ, وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ, فَأَنَّ يُسْتَجَابُ لَهُ؟!

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. 

Sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang beriman dengan apa yang telah diperintahkan-Nya kepada para rasul, Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal yang shalih.’ [Al Mu’minun : 51]. Dan Allah berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.’ [Al Baqarah : 172]. 

Kemudian beliau menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang; berambut acak-acakan dan warna kulitnya berubah, ia mengangkat kedua tangannya ke langit seraya berdoa, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku!

Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi makan dengan sesuatu yang haram; maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!.” HR. Muslim No. 1015 

A. Makna kosa kata 

Baik                        : طیب 

Tidak menerima   : لا یقبل

Makanlah               : كلوا

Makanan                : مطعم

Minuman               : مشرب

Pakaian                  : ملبس

Diijabah                  : یستجاب

B. Pelajaran dari hadits :

1. Islam agama yang didasari oleh kebaikan dan kemaslahatan manusia, bukan untuk merusak manusia.

2. Salah satu sifat Allah adalah Thayib, yang artinya bersih dari sifat kekurangan.

Maka Allah sangat menginginkan kebaikan untuk hambanya, terutama dalam hal makanan, karena Allah maha baik.

3. Allah hanya menerima yang baik, baik dari segi zatnya maupun proses mendapatkannya.

Zatnya baik tetapi proses memperolehnya tidak baik maka tidak baik disisi Allah. Begitu pula sebaliknya proses mendapatkannya dengan cara baik, tetapi zatnya tidak baik maka tetap tidak baik disisi Allah. 

4. Diantara perkara yang harus baik adalah makanan, baik dari segi zatnya maupun proses mendapatkannya.

5. Makanan sangat mempengaruhi seseorang dalam melahirkan sifat baik. Jika makanannya baik, maka akan tumbuh dalam dirinya sifat - sifat kebaikan, begitu pula sebaliknya. 

6. Doa tidak diterima Allah karena makanan yang tidak baik, baik dari segi zatnya maupun proses mendapatkannya. 

7. Memakan makanan baik merupakan perintah wajib yang harus dilakukan, dan perintah tersebut sama - sama ditujukan kepada nabi dan umat islam.

8. Diantara kondisi mustajabnya doa adalah musafir, tetapi disebabkan makanannya tidak baik, maka doanya tidak maqbul.

9. Jangan pernah berhenti berdoa, walaupun belum diijabah oleh Allah.

10. Diantara cara berdoa dengan memanggil Allah dengan یا رب یا رب 

11. Doa merupakan ibadah, semakin sering berdoa, maka pada hakikatnya semakin sering beribadah kepada Allah. 

Dan doa merupakan ibadah yang paling ringan, hanya dengan lisan atau hati, dapat dilakukan dalam semua keadaan kecuali di tempat buang hajat.

12. Islam agama yang sangat ketat dalam urusan lambung, sebab baik tidaknya badan dan ruh seseorang, tergantung apa yang dimasukkannya ke dalam mulutnya.

13. Mulut yang sering dilewati yang haram, maka akan sulit untuk diajak berdoa, sehingga yang keluar darinya kalimat - kalimat yang menyakitkan.

14. Perintah makan dalam ayat diatas bersifat mubah, karena jika wajib maka berdosa bagi yang meninggalkannya.

Sedangkan perintah memakan yang baik, baik dari segi zatnya maupun proses mendapatkannya di dalam ayat diatas hukumnya wajib.

15. Makanan dan doa saling berkaitan seperti dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

C. Kesimpulannya

Makanan yang baik akan melahirkan kebaikan yang lainnya, kalau pun tidak dalam waktu dekat, maka dalam jangka panjang, jikalau pun tidak di dunia, maka akan diperoleh di akhirat.

Dalu - dalu, Rabu 10 Agustus 2022

Yuk umroh yang minat hubungi kami.

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

10 Agustus 2022· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Makanan dan Doa Saling Berkaitan". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait