Siapakah Ulama Salaf dan Pengikut Ulama Salaf Sebenarnya?

 Rasulullah SAW bersabda,

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِيْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ

“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku (Sahabat), kemudian yang sesudahnya (Tabi’in), kemudian yang sesudahnya (Tabi’ut Tabi’in).”[HR. Al-Bukhari no. 2652 dan Muslim no. 2533 ]

Siapakah Ulama Salaf dan Pengikut Ulama Salaf Sebenarnya?

Siapakah Ulama Salaf  Sebenarnya?

1) Imam Hanafi lahir:80 hijrah

2) Imam Maliki lahir: 93 hijrah

3) Imam Syafie lahir:150 hijrah

4) Imam Hanbali lahir:164 hijrah

5) Imam Asy’ari lahir: 240 hijrah

Mereka ini semua ulama Salafus Soleh atau dikenali dengan nama ulama SALAF. 

Apa itu salaf?

Salaf ialah nama “zaman” yaitu merujuk kepada golongan ulama yang hidup antara kurun zaman kerasulan Nabi Muhammad hingga 300 HIJRAH. 3 Kurun pertama itu bisa diartikan 3 Abad pertama (0-300 H).

1). Golongan generasi pertama dari 300 tahun hijrah itu disebut “Sahabat Nabi” karena mereka pernah bertemu Nabi ﷺ

2). Golongan generasi kedua pula disebut “Tabi’in” yaitu golongan yg pernah bertemu Sahabat Nabi meski tidak pernah bertemu Nabi

3). Golongan generasi ketiga disebut sebagai “Tabi’ tabi’in” yaitu golongan yg tak pernah bertemu nabi dan sahabat tapi bertemu dengan tabi’in.

Jadi Imam Abu Hanifah (pengasas mazhab Hanafi) merupakan murid Sahabat nabi maka beliau seorang TABI’IN. Imam Malik, Imam Syafie, Imam Hanbali, Imam Asy’ari pula berguru dengan tabi’in maka mereka adalah golongan TABI’ TABI’IN.

Jadi kesemua Imam-Imam yang mulia ini merupakan golongan SALAF YANG SEBENARNYA dan pengikut mazhab mereka lah yang paling layak digelar sebagai “Salafi” karena “salafi” bermaksud “pengikut golongan SALAF”.

Jadi beruntung lah kita di Indonesia / Malaysia yang masih berpegang kepada mazhab Syafie yang merupakan mazhab SALAF yang SEBENARNYA dan tidak lari dari paham NABI dan SAHABAT.

Ulama Rujukan Wahabi

◆ Sementara ulama rujukan wahabi yang mengaku sebagai salafi adalah sebagai berikut :

1) Ibnu Taimiyyah lahir: 661 Hijrah (lahir 361 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)

2) Albani lahir: 1333 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi,lahir 1033 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)

3) Muhammad Abdul Wahhab (pendiri gerakan Wahhabi): 1115 Hijrah (lahir 815 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)

4) Abdullah Bin baz lahir: 1330 Hijrah (mati tahun 1420 hijrah atau 1999 Masehi, sama dengan Albani, lahir 1030 tahun selepas berakhirnya zaman SALAF)

5) Utsaimin lahir: 1928 Masehi (mati tahun 2001,lebih kurang 12 tahun lepas dia mati,lahir entah berapa ribu tahun selepas zaman SALAF.

Mereka ini semua hidup di AKHIR ZAMAN kecuali Ibnu Taimiyyah yang hidup di pertengahan zaman antara zaman salaf dan zaman dajjal (akhir zaman). 

Saat Islam diserang oleh tentara Mongol. Tak ada sorang pun Imam rujukan mereka yang mereka ikuti secara buta hidup di zaman SALAF.

Mereka ini semua TERAMAT LAH JAUH DARI ZAMAN SALAF tapi SANGAT-SANGAT ANEH apabila puak-puak Wahhabi menggelarkan diri sebagai “Salafi” (pengikut Golongan Salaf).

Sedangkan rujukan mereka adalah dari kalangan yang datang dari golongan ulama’ akhir zaman.

Mereka menuding ajaran Sifat 20 Imam Asy’ari yang lahir tahun 240 H sebagai bid’ah yang sesat. Padahal ajaran Tauhid Uluhiyyah, Rububiyah, dan Asma wa Shifat yang mereka ajarkan juga bid’ah dan diajarkan Khalaf yang lahir tahun 1115 H. Ini mendangkalkan aqidah ummat Islam.

Mereka tuduh pula zikir berjama’ah usai sholat di masjid bid’ah sesat sehingga mereka diam saja usai sholat. Ummat Islam jadi jauh dari zikir dan doa. Mereka tuduh tahlilan bid’ah. Padahal itu Syiar Islam oleh Wali Songo yang berhasil mengIslamkan ummat Islam Indonesia yang semula beragama Hindu. Banyak tuduhan mereka bahwa ummat Islam itu penuh bid’ah dan sesat dan mereka ingin “memurnikannya”. Mereka tidak kenal bid’ah hasanah sebagaimana yang dipahami Imam Syafi’ie, Umar bin Khoththob ra, Abu Bakar ra, dsb.

Bagi Wahabi, Qunut Subuh dan Usholli yang dilakukan Imam Syafi’ie adalah bid’ah sesat. Padahal Imam Mazhab seperti Imam Hambali tak berpendapat semua bid’ah sesat. Itulah sebabnya Imam Hambali justru berguru pada Imam Syafi’ie. Jelas yang dilakukan Imam Hambali yang konon jadi acuan Wahabi, tidak diikuti oleh kaum Wahabi.

Mereka tidak paham adanya bid’ah hasanah. Jadi mereka anggap sesat semua Muslim/Ulama yang melakukan bid’ah hasanah sebagai sesat karena menurut mereka semua bid’ah itu sesat.

Jika menuduh orang sesat, apalagi tiap jum’at mengatakan itu padahal ternyata tidak benar, maka label sesat berbalik kepadanya.

“Barangsiapa memanggil seseorang dengan kafir atau mengatakan kepadanya “hai musuh Allah”, padahal tidak demikian halnya, melainkan panggilan atau perkataannya itu akan kembali kepada dirinya”.[HR Muslim]

Saat merasa benar dan menuduh Muslim lain sesat, akhirnya di antara mereka pun jadi saling berpecah-belah.

Wallahu’alam bissawab.

Sumber Web : https://kabarislamia.com/2014/12/13/siapakah-ulama-salaf-dan-pengikut-salaf-sebenarnya/ (Desember 13, 2014)

baca juga :

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Siapakah Ulama Salaf dan Pengikut Ulama Salaf Sebenarnya?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait