Wahsyi : Luka Lama

Wahsyi : Luka Lama

Wahsyi : Luka Lama 

Wahsyi adalah seorang shahabat yang berposisi sulit. Sebelum merdeka dan masuk Islam, Wahsyi dikenal sebagai algojo pembunuh Hamzah, pamanda Nabi SAW tercinta. 

Di Medan Uhud itu Wahsyi tidak ikut berperang seperti layaknya pasukan Mekkah yang lain. Dia punya satu tugas khusus yaitu membunuh Hamzah. 

Betapa sedihnya Nabi SAW atas wafatnya sang paman. Apalagi Beliau SAW mendengar bahwa jasadnya dikoyak dan jantung hatinya dimakan oleh Hindun, sebagai upaya balas dendam dan sakit hatinya. 

Namun hanya Allah saja yang Maha pemberi hidayah. Rupanya Wahsyi kemudian sadar dan kembali ke jalan yang benar. Dia pun masuk Islam dan ikut menyatakan tiada tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad SAW utusan Allah. 

Tentu saja keislaman seseorang akan menghapus semua dosa-dosa di masa lalu. Setidaknya di sisi Allah, orang yang masuk Islam itu seperti bayi yang baru lahir dari perut ibunya, bersih dan suci.

Tapi bagaimana dengan kenangan buruk masa lalu. Tidak semua luka lama mudah terobati, sakit hati dan kesedihan belum tentu bisa tertaut secepat itu. 

Hal yang sangat manusiawi, bahkan bisa juga terjadi pada diri seorang Nabi Muhamad SAW. Setiap melihat Wahsyi, Nabi SAW tidak bisa melepas trauma masa lalu, selalu teringat wajah seorang pembunuh Hamzah. 

Kerena itulah setiap berpapasan dengan Wahsyi, Nabi SAW secara naluri langsung memalingkan wajahnya. 

Saya tidak bisa membayangkan kayak apa perasaan seorang Wahsyi, setiap ketemu Baginda Nabi, tidak pernah mendapat wajah ramah, apalagi senyuman. Beliau SAW malah memalingkan wajah ke arah lain. 

Benar di masa lalu Wahsyi punya sejarah yang kelam, dosa yang berlumuran dan perilaku yang menjijikkan. Tapi biar bagaimana pun Wahsyi sudah menyesali perbuatannya, dia sudah bertaubat dan masuk Islam. 

Pelajaran yang bisa kita ambil di balik kisah Wahsyi ini adalah bahwa bahkan seorang Nabi Muhammad SAW pun bisa saja punya perasaan, emosi dan juga subjektifitas manusiawi. Secara hukum, Wahsyi sudah diampuni. Tapi secara perasaan, sulit bisa diredakan. 

Ini adalah luka lama yang tidak mudah ditautkan. 

Di kemudian hari diriwayatkan bahwa Wahsyi tercatat sebagai pembunuh nabi palsu bernama Musailimah Al-Kadzdzab. 

NOTE

1. Gambar ilustrasi diambil dari adegan film Ar-Risalah karya Musthapa Akkad (1976). 

2. Tokoh Wahsyi diperankan oleh Ali Salim Qadarah, aktor asal Libia. Sedangkan Hindun diperankan oleh Muna Wasif, aktor/aktris wanita asal Suriah. 

3. Hamzah diperankan oleh aktor Mesir, Abdullah Ghaits untuk versi berbahasa Arab, sedangkan versi berbahasa Inggris diperankan oleh Antony Quinn, aktor Holywood asal Mesiko.

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

5 Mei 2022

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Wahsyi : Luka Lama". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait