Ilmu Maani Al-Quran

Ilmu Ma'ani Al-Qur'an

ILMU MA'ANI AL-QUR'AN

Suatu saat Umar bin Khatthab berdiri di atas mimbar dan berkata: 

"Apa pendapat kalian tentang firman Allah:

 أو يأخذهم على تخوف؟

Orang-orang terdiam tidak ada yang berkomentar sebab kalimat على تخؤف asing di telinga mereka. Akhirnya berdirilah seorang tua yang berkata: "Wahai Amirul Mukminin, itu adalah bahasa kami, Suku Hudzail; Makna "takhawwuf" adalah berangsur-angsur." Jadi maksud ayat tersebut adalah Allah menyiksa kaum yang membangkang secara berangsur-angsur, setahap demi setahap sampai mereka mati.

Begitulah al-Qur'an, ia diturunkan pada Nabi Muhammad dari suku Quraisy, tetapi ia memuat kosa kata yang dipakai banyak suku lain yang tidak mereka kenal. Sampai-sampai Ali bin Abi Thalib pernah keheranan bertanya kepada Rasulullah: "Kita ini keturunan orang yang sama tetapi kami melihat anda berbicara pada utusan-utusan bangsa Arab dengan bahasa yang kebanyakannya kami tidak mengerti?". Rasulullah menjawab: "Tuhanku telah mendidikku dan baik sekali dalam pendidikanku". Dari sini kita tahu satu sisi mukjizat akademis dari al-Qur'an yang ditampakkan oleh Rasulullah.

Sekelumit cerita di atas adalah bagian kecil dari contoh pembahasan ilmu Gharibul Qur'an (kata-kata asing dalam al-Qur'an). Di samping ilmu ini, masih banyak pembahasan terkait diksi al-Qur'an yang juga menarik seperti ilmu Musykilul Qur'an (kemusykilan al-Qur'an), Mutasyabihul Qur'an (kesamaran al-Qur'an), Hakikat dan majaz dalam al-Qur'an, Huruf-huruf Ma'ani dalam al-Qur'an, uslub/stilistika al-Qur'an di mana kadang kata-kata dalam al-Qur'an ada yang dibuang, diulangi, diawalkan, diakhirkan, dipalingkan dan lain sebagainya. Ini semua adalah pembahasan-pembahasan yang dikupas dalam satu cabang ilmu yang disebut sebagai ilmu Ma'ani al-Qur'an. Ilmu Ma'ani al-Qur'an sendiri hanyalah salah satu cabang dari Ilmu-ilmu al-Qur'an. Ya, ilmu-ilmu al-Qur'an itu sangat-sangat luas sehingga kalau hanya modal terjemah saja lalu sudah merasa berhak berkomentar menafsiri al-Qur'an, maka sungguh terlalu, kata Bang Haji Rhoma.

Beruntung sekali saya mendapatkan suatu kitab dalam tema Ma'anil Qur'an yang disusun dengan bahasa yang mudah dan lugas oleh KH. M Afifudin Dimyathi (Gus Awis). Judulnya adalah Mabahits Fi Ma'ani al-Qur'an. Kitab yang dicetak di Kairo Mesir ini punya kelebihan berupa gaya bahasa yang mudah dan mengalir yang akan memudahkan bagi para pembelajar pemula untuk mendalami dunia keindahan sastrawi dalam al-Qur'an. Selain itu, ia juga memuat resensi singkat kitab-kitab babon yang dapat dirujuk dalam setiap sub tema Ma'ani al-Qur'an bagi mereka yang hendak menyelam lebih mendalam. Semoga beliau, Gus Awis, dikaruniai panjang umur dan terus menelurkan karya hebat yang dapat mengharumkan bangsa Indonesia. Amin.

Sumber FB Ustadz : Abdul Wahab Ahmad

10 Mei 2022

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ilmu Maani Al-Quran". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait