Keliru Memahami Bidah

Keliru Memahami Bid'ah

KELIRU MEMAHAMI BIDAH

Bermula dari pemahaman yang keliru terhadap makna bid'ah, yaitu segala sesuatu yang tidak ada contohnya dari nabi, maka munculkan berbagai macam kerusakan. Banyak hal-hal yang sebenarnya tidak termasuk bid'ah tapi dibid'ahkan secara dzalim.

Sampai akhirnya orang-orang yang punya pemahaman seperti ini juga tidak konsisten terhadap pendapat mereka sendiri. Dalam arti, mereka sendiri melakukan berbagai perkara bid'ah menurut kaidah yang mereka buat sebelumnya. Misalnya ; shalat Tarawih 8 rekaat plus witir 3 rekaat secara berjamaah di masjid selama satu bulan penuh dan kadang ditambah dengan kultum itu termasuk perkara bid'ah (menurut makna bid'ah ala mereka).

Bahkan istilah tarawih itu sendiri sudah bid'ah. Karena di zaman nabi tidak dikenal istilah tersebut. yang ada istilah qiyam Ramadhan. Ini baru satu contoh. Masih banyak contoh yang belum disebutkan.

Benar sekali apa yang dinyatakan oleh sebagian ulama, bahwa ciri sebuah pemahaman yang menyimpang itu ada dua ; kontradiktif dan inkonsisten. Dari sini kita tahu, bahwa memaknai bid'ah sebagaimana di atas itu sebuah definisi yang qushur (terlalu terbatas) dan keliru.

Dan tragisnya, pemahaman ini tidak hanya ada di kalangan arus bawah, tapi juga pada level ustadnya. Coba bayangkan, jika selevel ustad saja juga memahami demikian, bagaimana kondisi jama'ahnya ?  Apa ini yang dimaksud oleh mereka bahwa datang ke kajian mereka dua kali saja sudah akan paham tentang bid'ah ?? Innalillahi wa innailaihi raji'un.

Duhai seandainya seorang yang tidak tahu sudi untuk diam dan belajar. Sungguh benar ucapan imam Al-Ghazali rahimahullah :

لو سكت من لا يدري لقل الخلاف بين الخلق

"Andai orang yang tidak tahu (bodoh) mau untuk diam, sungguh perselisihan di antara manusia akan sedikit."

(Abdullah Al-Jirani)

Sumber Fb Ustadz : Abdullah Al Jirani

8 April 2022

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Keliru Memahami Bidah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait