TAFWIDH PALING SELAMAT
Sepakat kaum muslimin bahwa setiap mukallaf tidak diwajibkan mengetahui makna semua ayat Al Qur'an. Sehingga apabila seseorang membaca ayat Al Qur'an, maka dia tetap mendapatkan pahala sekalipun dia tidak tahu maknanya. Sama saja apakah itu ayat muhkamat atau ayat mutasyabihat.
ﻭﻗﺎﻝ اﻟﺸﻨﻮاﻧﻲ ﻓﻘﺪ ﻗﺎﻝ اﻷﻛﺎﺑﺮ اﻷﺧﻴﺎﺭ ﺃﻥ اﻟﺸﺨﺺ ﻻ ﻳﺜﺎﺏ ﻋﻠﻰ اﻟﺬﻛﺮ ﺇﻻ ﺇﺫا ﻋﺮﻑ ﻣﻌﻨﺎﻫ ﻭاﺳﺘﺤﻀﺮﻩ ﻭﻟﻮ ﺇﺟﻤﺎﻻ ﻣﺎ ﻋﺪا اﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭاﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻲ
Syaikh Asy Syanwani berkata : Para ulama besar berkata : Seseorang tidak akan diberi pahala atas dzikir yang dia baca kecuali jika dia tahu maknanya dan menghadirkannya di dalam hati sekalipun hanya garis besarnya, yaitu bacaan selain bacaan Al Qur'an dan shalawat atas Nabi.
Kitab Nihayatuz Zain. Fiqih Madzhab Syafi'iy karya Syaikh Nawawi Al Bantani.
Na'am. Selain bacaan Al Quran dan shalawat atas Nabi wajib tahu maknanya sekalipun hanya garis besarnya dan menghadirkannya di dalam hati jika ingin mendapatkan pahala. Lain halnya dengan membaca Al Qur'an dan shalawat. Membaca keduanya tetap diberikan pahala sekalipun tanpa menghadirkan maknanya di dalam hati.
Itu artinya ketika seseorang berkata :
الرحمن علی العرش استوی
Lalu dia berkata : saya tidak tahu maknanya. Maka otomatis dia sudah mendapat kan pahala dan sama sekali tidak mengurangi keimanannya.
Jika sudah mendapatkan pahala untuk apa memikirkan sesuatu yang tidak jelas (mutasyabih) yang mana jika salah di dalam menetapkan maknanya bisa menjerumuskan kepada akidah yang sesat. Bukankah tujuan sudah tercapai, yaitu mendapatkan pahala.
Oleh karena itu Imam Baihaqi berkata :
فحينئذ التفويض أسلم
Maka seketika itu tafwidh paling selamat.
Dinukil oleh Imam Ibnu Hajar Al Asqalani di dalam kitab Fathul Baari.
Memang butuh kecerdasan dan kepintaran di dalam menyikapi ayat mutasyabihat. Oleh sebab itu lah di dalam surat Ali Imron ayat 7 Allah menjuluki orang-orang yang selamat dari ayat mutasyabihat dengan julukan Arrosikhuuna fil 'ilmi (orang-orang yang kokoh di dalam ilmu, maksudnya orang yang cerdas dan pintar serta luas ilmunya).
Sumber FB Ustadz : Hasan Abu Ammar
5 Maret 2022
#islam