Qadha, Fidyah Puasa dan Qadha Shalat
Ramadhan semakin dekat! Bagi yang masih ada hutang puasa, maka segeralah menggantinya!
Ini juga berlaku untuk shalat maupun zakat yang pernah ditinggalkan.
Nabi ﷺ bersabda yang artinya, "Hutang kepada Allah lebih wajib untuk dilunasi," (HR. Bukhari-Muslim)
Nabi juga bersabda yang arti, "Siapa yang terlupa akan shalat, maka hendaklah dia shalat ketika dia ingat! Tiada kaffarat baginya kecuali itu," (HR. Bukhari-Muslim)
Orang yang lupa dan tertidur saja, mesti mengganti shalat, apatah lagi yang sengaja.
Puasa juga begitu : orang yang sakit dan safar saja, mesti mengganti puasanya (QS. 2 : 184), apatah lagi yang sengaja.
Lalu bagaimana kita mengkompromikan kewajiban qadha (mengganti) ini dengan HR. Bukhari, bahwa orang yang sengaja membatalkan puasa tanpa sakit ataupun rukhshah, maka ia tak akan bisa menggantinya meskipun ia berpuasa sepanjang waktu?
Mudah saja : yang tidak bisa digantikan adalah fadhilah waktu dan besarnya pahala. Sedangkan mengganti puasa, tujuannya bukan lagi mengejar pahala, namun membayar hutang serta menghindari dari murka Allah.
Ada juga yang akan membantah, "Ustad! Bukankah Aisyah Ra menyatakan bahwa kita diperintahkan untuk mengganti puasa, tapi tidak diperintahkan untuk mengganti shalat?"
Ya jawab saja, "Itu hadis berlaku untuk kalangan perempuan yang tidak shalat dan tidak puasa karena haid. Nah, sekarang, ente haid atau tidak?"
***
Hikmah salah satu kisah Mi'raj, bahwa Nabi ﷺ melihat lebih banyak penduduk neraka dari kalangan wanita. Boleh jadi adalah karena sebab ini : hutang puasanya dianggap sepele, sehingga tidak diganti-ganti.
Atau diganti dengan fidyah, yang sejatinya hanya berlaku untuk orang-orang yang sudah tidak mampu lagi untuk berpuasa, sedangkan dia masih mampu.
Bagi masyayikh yang barangkali ingin menambah faidah : mohon tuliskan di komentar, apakah suami wajib menghitung berapa utang puasa istrinya, ataukah itu adalah kewajiban 'ain atas istrinya saja?
Semoga Allah selalu menuntun kita untuk jadi lebih baik..
Sumber FB Ustadz : Fakhry Emil Habib sedang bersama Abdul Wahab Ahmad.
2 Maret 2022 pada 15.55 ·
