Dzat Allah Bukan Jisim dan Tidak Terbagi-Bagi

Dzat Allah Bukan Jisim dan Tidak Terbagi-Bagi

DZAT ALLAH BUKAN JISIM DAN TIDAK TERBAGI-BAGI 

Beberapa hari yang lalu saya kaget melihat komentar seseorang yang menyatakan bahwa sebagian Dzat Allah ada di atas Arys dan sebagian Dzat Allah ada di bawah Arsy. 

Saya kaget karena saya belum pernah sekali pun mendapatkan keterangan baik Salaf maupun Khalaf yang menggunakan istilah "Sebagian Dzat Allah".

Usut punya usut ternyata orang tersebut mengambil kesimpulan dari beberapa informasi, di antaranya bahwa "Kaki Allah" nanti di akhirat akan dimasukkan ke dalam neraka sampai neraka berkata "Cukup... Cukup...!!!". Jadi, dari informasi itu dia meyakini bahwa ada istilah SEBAGIAN DZAT ALLAH. Juga dari informasi bahwa saat Allah bertajalli pada gunung (kisah Nabi Musa) hanya jariNya saja. Padahal, jari yang disebutkan didalam hadits adalah jari Nabi Muhammad sebagai isyarat betapa kecilnya tajalli yang Allah lakukan terhadap gunung tapi mampu membuat gunung tersebut hancur. Ya, orang tersebut salah paham terhadap dalil.

Selain salah paham terhadap dalil, dia juga lupa bahwa يد الله عين الله dan semisalnya itu adalah SIFAT, tapi dia pahami sebagai Dzat. 

Sebenarnya, jika kita mau mengecek di berbagai kitab, maka tidak ada orang yang meyakini bahwa Dzat Allah terbagi-bagi kecuali kaum mujassimah. 

Bahkan, Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah sendiri menolak aqidah Tajsim sebagaimana dijelaskan didalam kitab Talbisul Jahmiyyah juz 3 halaman 461:

«بيان تلبيس الجهمية في تأسيس بدعهم الكلامية» (3/ 461):

«فإن الله يقول قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ {1} اللَّهُ الصَّمَدُ {2} [الإخلاص 1-2] وهذان الاسمان الأحد والصمد لم يذكرهماالله إلا في هذه السورة

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Katakanlah Dialah Allah Yang Maha Ahad (Satu), Allah Maha As-Shamad" dua sifat ini Al Ahad dan As Shamad tidak disebutkan oleh Allah kecuali didalam surat (Al Ikhlash) ini.

وهما ينفيان عن الله ماهو منزه عنه من التشبيه والتمثيل ومن التركيب والانقسام والتجسيم

"Dua sifat ini menafikan dari Allah apapun yang disucikan dariNya, dari penyerupaan, permisalan, dan dari ketersusunan, keterbagian dan TAJSIM (menjisimkan Allah)"

فإن اسمه الأحد ينفي المثل والنظير كما تقدم الكلام على ذلك في أدلته السمعية

"Maka sesungguhnya namaNya Al Ahad itu menafikan permisalan dan pengandaian sebagaimana pembahasan yang telah berlalu atas hal itu didalam dalil-dalil sam'iyyah"

وبيّنا أن الأحد في أسماء الله ينفي عنه أن يكون له مثل في شيء من الأشياء فهو أحد في كل ما هو له

"Dan kami telah jelaskan bahwa sifat Al Ahad didalam nama-nama Allah itu menafikan dariNya untuk memiliki keserupaan dalam sesuatu dari berbagai sesuatu. Maka dia Satu didalam setiap apapun dariNya"

واسمه الصمد ينفي عنه التفرق والانقسام والتمزق وما يتبع ذلك من تركيب ونحوه فإن اسم الصمد يدل على الاجتماع»

"Dan namaNya As Shomad itu menafikan darinya keterpecahan, keterbagian, keterpotongan, dan yang semisalnya dari ketersusunan dan semisalnya. Sesungguhnya nama As Shomad menunjukkan atas ijtima'"

Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar

4 Maret 2022 pukul 19.02  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Dzat Allah Bukan Jisim dan Tidak Terbagi-Bagi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait