Generasi Penyanyi Al-Quran

Generasi Penyanyi Al-Quran

GENERASI PENYANYI AL-QURAN

Dari sahabat 'Abis al-Ghifari رضي الله عنه, Rasulullah ﷺ bersabda:

"بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ سِتًّا: إِمَارَةُ السُّفَهَاءِ، وَكَثْرَةُ الشُّرَطِ، وَبَيْعُ الْحُكْمِ، واسْتِخْفَافٌ بِالدَّمِ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَنَشْوٌ يَتَّخِذُونَ الْقُرْآنَ مَزَامِيرَ يُقَدِّمُونَ أَحَدُهُمْ لِيُغَنِّيَهُمْ وَإِنْ كَانَ أَقَلُّهُمْ فِقْهًا"

Bersegeralah melakukan amal shalih sebelum datangnya enam perkara. Yaitu kepemimpinan orang-orang yang bodoh, banyaknya polisi, jual beli keputusan, menganggap enteng darah, memutus kekerabatan dan generasi yang menjadikan al-Quran sebagai seruling, dimana mereka menyuruh maju seseorang untuk bernyanyi buat mereka meskipun ia paling sedikit ilmu pengetahuan agamanya.

Hadits shahih riwayat al-Thabarani dalam al-Mu'jam al-Kabir (juz 18 hlm 36 [60]).

Para ulama menjadikan hadits di atas termasuk hadits yang menjelaskan tentang tanda-tanda akhir zaman. 

Hadits tersebut memerintahkan kita agar segera mengamalkan kebaikan sebelum datangnya enam perkara tersebut. Karena apabila enam perkara tersebut telah muncul, maka melakukan amal kebaikan semakin sulit atau sulit diterima oleh Allah. 

Enam perkara tersebut adalah:

1) Kepemimpinan orang-orang yang bodoh. Yaitu orang-orang yang kurang cerdas. Dalam sebagian hadits diterangkan, orang-orang bodoh adalah mereka yang tidak menjalankan ajaran agama.

2) Banyaknya petugas keamanan, seperti polisi menjadi tanda banyaknya kejahatan dan kezaliman.

3) Jual beli keputusan. Hal ini bisa terjadi dalam dunia peradilan atau orang-orang yang memegang keputusan seperti orang-orang legislatif. Apapun diputuskan berdasarkan pesanan siapa yang mau bayar, bukan berdasarkan keadilan, kepentingan dan kemaslahatan rakyat banyak.

4) Menganggap enteng darah seseorang. Artinya pembunuhan dianggap sebagai hal yang biasa dan tidak ada urusan atau tindak lanjut dari pihak yang berwenang.

5) Memutus hubungan kekerabatan dengan cara menyakiti, tidak berbuat baik, tidak menyapa dan menjauhinya.

6) Maraknya generasi yang menjadikan al-Quran sebagai nyanyian, dengan cara baca yang fasih dan indah. Orang-orang senang menjadikannya sebagai imam shalat hanya karena hafalan al-Quran dan suaranya yang merdu, meskipun ia paling minim dalam pengetahuan ilmu agama. Sehingga terkadang imam shalat yang bacaannya merdu, tatacara shalatnya tidak baik dan tidak sesuai dengan tuntutan ilmu agama.

Kira-kira enam perkara di atas sudah terjadi pada masa sekarang? 

Hadits di atas merupakan peringatan kepada kita semua, agar menjauhi perbuatan-perbuatan buruk tersebut. Semoga Allah melindungi kita semua. Amin.

Rujukan; al-Imam al-Munawi, Faidh al-Qadir Syarh al-Jami' al-Shaghir (jus 3 hlm 253 [3120]) dan Abu Bakar al-'Adani, al-Usus wa al-Munthalaqat (hlm 282).

Sumber FB Ustadz : Muhammad Idrus Ramli Real

27 Februari 2022 pukul 1.09 pm

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Generasi Penyanyi Al-Quran". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait