Menjemput Rizki

Kajian Menjemput Rizki

Menjemput Rizki

Oleh : Rahmat Taufik Tambusai

Rizki telah ditetapkan Allah dalam takdirnya, tetapi banyak sedikitnya diserahkan kepada usaha hamba, dan usaha hamba tersebut juga bagian dari ketetapan takdir, 

Takdir itu alur perjalanan hidup seorang hamba dan apa yang diperolehnya selama hidup dan setelah mati, dan dalam takdir itu juga dibuat pilihan-pilihan, dan pilihan pilihan itu merupakan bentuk keadilan Allah, sebagai contoh jika seseorang mengerjakan A maka dia akan mendapatkan A, jika tidak dikerjakannya, maka dia tidak mendapatkan apa-apa.

Dan kita tidak akan mati sebelum rizki kita habis diberikan, dan selama nyawa di kandung badan rizki kita tidak akan pernah tertukar dan diberikan kepada orang lain,

Didalam ketetapan takdir yang telah Allah tetapkan, ada rizki yang kita dapatkan setelah ada usaha,

Jika usaha tersebut tidak kita lakukan maka kita tidak akan memperolehnya,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ  : مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

"Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan”  (H.R. Bukhari-Muslim)

Maka dapat kita simpulkan bahwa rizki itu terbagi dua ;

1. Rizki yang diberikan Allah tanpa ada usaha hamba.

2. Rizki yang diberikan Allah harus ada usaha hamba.

Memang hakikatnya semuanya sudah tercatat dalam catatan takdir kita, banyak sedikitnya rizki kita, tetapi perlu kita ingat bahwa kita tidak pernah melihat catatan tersebut,

Karena kita tidak pernah melihatnya, maka pada saat bersamaan sebenarnya Allah ingin menguji hambanya, apakah hambanya berbaik sangka kepada Allah atau tidak,

dan Allah ingin melihat apakah hambanya optimis atau berputus asa,

Dengan kita tidak mengetahui catatan rizki kita, membuat kita lebih giat berusaha dan bekerja dengan niat ibadah kepada Allah, karena kerja merupakan bagian dari ibadah.

Jadi rizki itu ada yang dijemput dan ada yang diterima tanpa dijemput, maka rizki yang paling baik adalah rizki yang dijemput, karena Allah suka hamba yang berusaha, 

"Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla." (HR Ahmad).

Usaha yang pertama sebelum usaha fisik dilakukan adalah berbaik sangka kepada Allah dan yakin bahwa Allah menepati janjinya,  

. اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ

"Sesungguhnya besera kesulitan itu ada kemudahan"

Dan dibarengi dengan doa karena salah satu yang dapat merubah takdir adalah doa

لا یرد القضأ الا الدعأ 

"Tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali doa "

Ketika kita mengejar rizki dalam artian kita berusaha,  sesungguhnya pada saat itu kita sedang merubah takdir kita dalam hal rizki. 

نَفِرُّ من قَدَر الله إلى قَدَر اللهِ

"Pindah dari satu takdir Allah kepada takdir Allah yang lainnya"

Yuk umroh 2022 ✈🐪🌙 

Dalu - dalu 2 Januari 2021

Sumber FB Ustadz : Abee Syareefa

2 Januari 2021 pada 13.33  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Menjemput Rizki". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait