Jangan Tinggalkan Dzikir

Jangan Tinggalkan DzikirJANGAN TINGGALKAN DZIKIR

Dzikir adalah aktivitas seorang hamba, dalam menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala. Dalam berdzikir, kondisi orang berbeda2. Ada orang yg mulutnya berdzikir, tetapi hatinya lalai. Ada juga yg menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala dgn hati terjaga. Sebagian orang berdzikir dgn hati waspada.

Tajuddin Abu Al-Fadhl Ahmad ibn Muhammad ibn 'Abdul Karim ibn Atha'illah Al-Iskandari Asy-Syadzili Al-Maliki atau Syaikh Ibnu Atha'illah rahimahullah (1260 - 1309 M di Kairo, Mesir) dalam Kitab Al-Hikam mengingatkan, agar manusia tidak meninggalkan dzikrullah. Bahaya jika meninggalkan dzikir tsb, akan membuat manusia lalai kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Beliau mengatakan :

لا تترك الذكر لعدم حضور قلبك مع الله فيه لأن غفلتك عن وجود ذكره أشد من غفلتك في وجود ذكره فعسى أن يرفعك من ذكر مع وجود غفلة إلى ذكر مع وجود يقظة ومن ذكر مع وجود يقظة إلى ذكر مع وجود حضور ومن ذكر مع وجود حضور إلى ذكر مع غيبة عما سوى المذكور (وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ)

"Jangan meninggalkan dzikir, karena kamu belum tentu selalu ingat kepada Allah di waktu berdzikir. Kelalaian kamu terhadap Allah ketika tidak berdzikir lebih berbahaya daripada kelalaian kamu terhadap Allah ketika kamu berdzikir. Semoga Allah menaikkan derajat kamu, dari dzikir dgn kelalaian ke dzikir dgn kesadaran (ingat) kepada Allah. Kemudian, naik dari dzikir dgn kesadaran kepada Allah, ke dzikir yg merasakan kehadiran Allah. Kemudian, naik dari dzikir yg merasakan kehadiran Allah, ke dzikir yg melupakan segala sesuatu selain Allah. Dan yg demikian itu bagi Allah, bukan sesuatu yg sulit." (Syekh Ibnu Atha'illah).

Dari penjelasan diatas, maka bisa dipetik pelajaran bahwa tingkatan dzikir menurut Syaikh Ibnu Athaillah As-Sakandary rahimahullah, ada empat macam yaitu :

Pertama, Dzikir Dengan Lupa (dzikir dgn lisan)

Dalam kategori ini, biasanya orang yg berdzikir hanya sebatas di mulut, contohnya ketika ada petir menyambar seseorang akan bilang astagfirullah, subhanallah, maupun innalillah, tapi bukan karena benar2 ingat Allah subhanahu wa ta'ala, melainkan karena kaget (reflek) karena lupa.

Kedua, Dzikir Yaqdzoh (Dzikir Sadar)

Dalam jategori ini, seseorang bisa dzikir dgn keadaan sadar. Meskipun belum sepenuhnya ikhlas berdzikir karena Allah subhanahu wa ta'ala. Masih sebatas menggunakan kekuatan fikiran sadarnya, belum sampai tembus ke dalam hatinya (bawah sadar). Dalam keadaan ini, orang yg berdzikir senantiasa ingat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, namun belum sepenuhnya menyadari apa yg harus dilakukan.

Ketiga, Dzikir Khudurul Qolbi (Hadirnya Hati)

Dalam tahap inilah, seseorang bisa berdzikir dgn menggunakan hatinya. Dimana hatinya senantiasa ingat kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dalam setiap saat dan setiap waktu. Orang yg bisa berdzikir dgn menggunakan hatinya, akan bisa tenang dalam hidupnya, karena akan selalu ingat kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Keempat, Dzikir Ruh

Dimana dzikir ini, merupakan puncaknya dzikir. Karena, seseorang yg berada dalam tahap ini, sudah tidak mengingat apapun kecuali ingat Allah subhanahu wa ta'ala. Semua yg ada di dunia, sudah tidak ada artinya, yg ada hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala semata. Dzikir pada tahap ini, merupakan dzikir yg biasanya bisa dilakukan oleh orang2 yg benar2 dekat dgn Allah subhanahu wa ta'ala (waliyullah).

Keutamaan dzikrullah ini, sudah diingatkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam firman-Nya : 

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku (berdzikir) niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah ayat 152)

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"(Yaitu) orang2 yg mengingat Allah (berdzikir) sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dgn sia2, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imran ayat 191).

Sebagaimana ayat2 tsb diatas, Syaikh Ibnu Athaillah rahimahullah, menganjurkan kita tetap berdzikir dgn hati lalai sekalipun. Ini menunjukkan, betapa pentingnya dzikir bagi setiap muslim. Mengapa demikian ? Sebab, dzikir merupakan jalan utama mereka yg menempuh perjalanan Ilahi. Allah subhanahu wa ta'ala sendiri memerintahkan kita untuk menyebut nama-Nya secara mutlak terus-menerus, dalam keadaan apapun.

Terus Menerus Berdzikir

Al-Imam Abu Mawahid Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali Al-Anshari Asy-Sya’roni Asy-Syafi’i Al-Asy'ari Asy-Syadzilli atau Imam Asy-Sya'rani rahimahullah (wafat 973 H / 1565 M di Mesir), dalam kitab Minahus Saniyyah memberikan wasiat ke 17 sbg berikut :

ولا تترك الذكر (فَإِنَّهُ عُمْدَةُ الطَّرِيْقِ وَأَكْبَرُ مِنَ الصَّلَاةِ)

"Dan janganlah engkau meninggalkan dzikir, (karena sesungguhnya dzikir adalah sandaran utama dalam menempuh jalan menuju Allah lebih utama daripada shalat)."

قال الأستاذ أبو على الدقاق رحمه الله تعالى : “الذكر ركن قوي فى طريق الله تعالى” بل هو العمدة فى هذا الطريق، ولا يصل أحد إلى الله تعالى إلا بدوام الذكر .

Abu `Ali Hasan bin Muhammad al-Daqqaq ibn Ishaq An-Naisaburi 'alaihir rahmah war ridwan (wafat  412 H / 1021 M di Naisabur Iran) berkata : “Dzikir, adalah unsur yg paling kuat dalam menempuh jalan menuju Allah subhanahu wa ta'ala”. Bahkan dzikir merupakan sandaran utama dalam jalan ini. Dan, seseorang tidak akan sampai menuju Allah subhanahu wa ta'ala, kecuali dgn terus-menerus berdzikir."

(وَ) اعلم أن الذكر (مَنْسُوْبُ الْوِلَايَةِ) أي مرسوم من الله تعالى للعبد كمراسم ملوك الدنيا بالوظائف ولله المثل الأعلى فمن وفق لدوام ذكر الله تعالى فقد أعطي المرسوم بأنه ولي الله تعالى ومن سلب ذلك فقد عزل عن الولاية ، فافهم .

"Ketahuilah bahwa (dzikir merupakan tanda2 kewalian), maksudnya merupakan ciri2 kewalian yg Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada seorang hamba sebagaimana ciri2 raja di bumi berupa kedisiplinan, dan Allah subhanahu wa ta'ala mempunyai sifat Yang Maha Tinggi. Barangsiapa yg mendapatkan pertolongan untuk terus-menerus berdzikir kepada Allah Ta’ala, maka ia benar2 diberi tanda bahwa ia adalah wali Allah subhanahu wa ta'ala, dan barangsiapa yg terhalang dari berdzikir secara terus-menerus, maka ia benar2 terlepas dari kewalian. Fahamilah !!"

Obat Karatnya Hati

(وَ) اعلم أن الذكر (أَسْرَعُ فِى الْفَتْحِ مِنْ سَائِرِ الْعِبَادَاتِ)

"Dan ketahuilah bahwa (dzikir merupakan kunci yg paling cepat dalam membuka hati daripada ibadah2 lainnya)."

قال سيدى على المرصفى رحمه الله تعالى : قد عجز الأشياخ فلم يجدوا للمريد دواء أسرع فى جلاء قلبه من مداومة الذكر، فحكم الذكر فى الجلاء للقلب كحكم الحصى فى النحاس، وحكم غير الذكر فى سائر العبادات كحكم الصابون فى النحاس، وذلك يحتاج إلى طول زمن .

Sayyidi Syaikh Abu ‘Ali Al-Murshifi rahimahullahu berkata : “Para guru (thariqat) merasa kesulitan, mereka tidak menemukan obat yg lebih manjur dalam membersihkan hati murid2nya, daripada dzikir secara terus-menerus. Dengan begitu, fungsi dzikir dalam hal membersihkan hati sama seperti fungsi kerikil dalam hal membersihkan tembaga, dan ibadah2 selain dzikir bagaikan sabun dalam hal membersihkan tembaga, ia membutuhkan waktu lama untuk dapat membersihkannya”.

وقال أيضا : السالك من طريق الذكر كالطائر المجد إلى حضرات القرب، والسالك من غير طريق الذكر كالزمن الذى يزحف تارة ويسكن أخرى مع بعد المقصد فربما قطع مثل هذا عمره كله ولم يصل إلى مقصده .

Beliau juga berkata : “Orang yg menempuh jalan menuju Allah subhanahu wa ta'ala (Salik) melalui jalur dzikir laksana burung yg terbang cepat menuju hadirat yg dekat, sedangkan Salik melalui jalur selain dzikir bagaikan orang yg lumpuh, sekali waktu merangkak dan sekali waktu diam, sementara tujuannya sangat jauh, maka terkadang ia dapat menghabiskan seluruh masa hidupnya namun tidak pernah berhasil mencapai tujuan”.

واعلم أن بذكر الله تعالى تذهب القسوة عن القلب . قال الحكيم  أبو محمد الترمذى رحمه الله تعالى : “ذكر الله تعالى يرطب القلب ويلينه ، فإذا خلا عن الذكر أصابته حرارة النفس ونار الشهوة فقسا ويبس وامتنعت الأعضاء عن الطاعة”. فافهم .

Ketahuilah bahwa dgn berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dapat melunakkan hati.

Al-Imam Al-Faqih Al-Muhaddits Al-Hakim Abu Abdullah Bin Ali Al-Hasan bin Basyir bin Harun Muhammad At-Turmudzi atau Al-Imam Al-Hakim At-Tirmidzi Al-Hanafi rahimahullahu (wafat 225 H / 869 M) berkata: “Berdzikir kepada Allah subhanahu wa ta'ala dapat membasahi dan melunakkan hati, apabila seseorang kosong dari dzikir, maka panasnya nafsu dan api syahwat akan menimpanya hingga hatinya menjadi keras, kering dan seluruh anggota tubuhnya enggan menjalankan ketaatan”. Fahamilah!

Wallahu A'lam. Semoga bermanfaat !!

Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim JAMA'AH SARINYALA Kabupaten Gresik

#majelisdzikir #wirid #dzikrullah #sufi #santrinjoso #tebuireng #jamaahdzikir #ratibulhaddad #hizib #thoriqot #istiqomah #sarinyala #pcnugresik #nugres #santrinu #jatman #qobiltu #tahlilan #haul #makrifat #alhikam #pmii #ldpbnu #ayomondok #vaksin

Sumber FB : Sarinyala.id sedang di Majelis Dzikir Jamaah Sarinyala.

25 Januari 2022 pada 20.22  · Gresik, Jawa Timur  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Jangan Tinggalkan Dzikir". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait