Sindrom Takfiri

Sindrom Takfiri

😡 Sindrom Takfiri VS Sindrom CoolBet 😎

Lebih baik orang kena sindrom Coolbet daripada kena sindrom takfiri. 

Apa itu sindrom takfiri? 

Sindrom yang menyebabkan seseorang suka menuduh kafir, suka menuduh syirik dan suka menuduh bid'ah.

Misalnya: 

1. Ada orang muslim bertawassul dituduh kafir

2. Ada orang muslim mengakui Pancasila dan UUD 45 dituduh kafir

3. Ada orang muslim mengadakan acara Tahlilan dituduh kafir 

4. Ada orang muslim mengadakan acara Maulid Nabi dituduh kafir 

5. Ada orang muslim meyakini Allah ada tanpa tempat dituduh kafir 

6. Dan sebagainya

Dan sejauh ini, saya perhatikan orang-orang yang terkena sindrom takfiri itu disebabkan oleh:

1. J-umawa : Merasa hanya dirinya yang benar

Kelompok takfiri itu merasa bahwa hanya kelompoknya saja yang berada di atas kebenaran, di atas sunnah, di atas manhaj yang benar. Sedangkan NU, Muhammadiyah, Jamaah Tabligh, dan kaum muslim lainnya dituduh sebagai orang dan kelompok yang berada di atas kebatilan, di atas bid'ah dan di atas manhaj sesat.

2. A-cuh : Tidak mau mendengar ulama lain

Hampir semua ustad kelompok takfiri melarang jamaahnya untuk mendengarkan ceramah ulama' dari kelompok lain. Kenapa? Karena mereka khawatir jamaahnya akan bertambah ilmu dan akhirnya sadar dan tahu pada kesalahan-kesalahan ustad mereka sendiri. Makanya mereka sering menggunakan kalimat "Jauhi ustad bid'ah" "Jauhi kajian syubahat" dan sebagainya. Karena mereka tahu bahwa semakin banyak ilmu, maka jamaahnya akan semakin tahu betapa luasnya ilmu Islam dan betapa sempitnya pemaham ustad-ustad takfiri mereka.

3. H-asut : Suka menghasut di setiap kajiannya

Sering bikin masalah di setiap kajiannya. Rata-rata yang dibahas adalah bid'ah dan syirik (versi mereka tentunya). Hal itu kemudian dapat menciptakan permusuhan di tengah-tengah umat Islam. Sehingga:

Saat ada orang Islam melakukan qunut subuh terus-menerus dimusuhi karena dianggap ahli bid'ah.

Saat ada orang Islam melakukan wirid berjamaah setelah sholat dimusuhi karena dianggap ahli bid'ah,.

Ada orang Islam melakukan sholawatan dan Yasinan dimusuhi karena dianggap ahli bid'ah.

Ada orang Islam melakukan maulidan dimusuhi karena dianggap ahli bid'ah.

Ada orang Islam melakukan Tahlilan kematian dimusuhi karena dianggap ahli bid'ah bahkan dituduh telah kafir karena dituduh ikut tradisi agama Hindu, dan hasutan lainnya.

4. I-ntrik : Suka menipu dan memelintir informasi

Hanya untuk mendukung pendapatnya sampai berani memelintir fatwa-fatwa ulama'. Bahkan, kalau ada imam besar Islam yang tidak sejalan dengan pendapatnya dan tidak dapat dipelintir, maka imam besar Islam tersebut dituduh sebagai imam yang salah jalan.

Banyak sekali banner-banner yang isinya jika dicek langsung pada kitab-kitab aslinya sangat jauh karena sudah dipelintir.

Kenapa mereka suka memelintir? Karena mereka tahu bahwa sebenarnya ulama' besar Islam tidak sejalan dengan cara berpikir mereka. Mereka butuh dukungan dari ulama besar Islam supaya dianggap sebagai kelompok yang benar, sehingga jalan satu-satunya adalah memelintir fatwa ulama besar Islam supaya tampak sejalan. Meskipun, pemelintiran fatwa tersebut akhirnya terbongkar juga. 

5. L-emot : Sulit diajak paham 

Sering kit temukan di berbagai diskusi adanya jawaban yang tidak nyambung, terkesan ingin lari dari pertanyaan dan pembahasan. Itu bukti nyata bahwa mereka tidak memahami pembicaraan, atau paham pembicaraan tapi sadar kalau diskusi dilanjutkan akan menjadikan mereka ketahuan berada di kubangan kesalahan dan kerancuan.

Ketika kita menolak terjemahan mereka bahwa arti istiwa' adalah "Bersemayam", Yad adalah Tangan, Nuzul adalah turun dari atas ke bawah, dan sebagainya, mereka menuduh kita menolak Al Qur'an dan Al Hadits. Padahal, kita hanya menolak pemahaman mereka, bukan menolak Al Qur'an dan Al Hadits. Dijelaskan seperti apapun, mereka tetap tidak paham-paham dan tetap saja menuduh kita menolak Al Qur'an dan Al Hadits. Mereka adalah kelompok yang sangat sulit untuk memahami sebuah pembicaraan.

Ketika kita menjelaskan bahwa Tahlilan itu berisi doa dan sedekah untuk orang mati dan bersumber dari tradisi umat Islam, bukan tradisi Hindu. Mereka tetap saja tidak paham-paham meskipun diberikan setumpuk bukti dari kitab-kitab ulama'besar Islam. 

NB: 5 sebab di atas kalau disingkat menjadi :

👉 J-A-H-I-L 🤭

Sumber FB Ustadz : Saiful Anwar

5 Desember 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Sindrom Takfiri". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait