Prank Ala Salafi Wahabi

PRANK "ALA" WAHABI !!

Toko Murah’ juga belum tentu harganya selalu murah. Seharusya kita cukup jeli agar tidak terkecoh oleh sebuah nama atau jargon.

Jika ada warung makan dengan nama ‘Warung Nasi Padang’, tetapi masakan yang dijual malah masakan Tegal, tentu kita akan susah percaya bahwa warung itu benar-benar warung nasi padang.

Kita juga susah percaya jika ada Masjid menggunakan nama Ulama IMAM As Syafi'i tapi membidahkan Amalannya , Pesantren dengan nama ‘Pesantren IMAM As Syafi’i’, tetapi shalat tarawihnya tidak 23 raka’at, qunut shubuh dianggap bid’ah, adzan dua sebelum khutbah dianggap bid’ah, yang dikaji bukannya kitab ulama madzhab Syafi’i, tetapi madzhab Hanbali.

Atau jika ada sebuah kajian dengan tema ‘Kajian Kitab Fathu al-Qarib’ karya Syeikh Muhammad bin Qasim al-Ghazi as-Syafi’i (w. 918 H), tetapi isi kajiannya malah melemah-lemahkan pendapat madzhab Syafi’i, mengkritisi dan malah menguatkan pendapat Ibnu Taimiyyah (w. 728 H), kita patut katakan, “Kenapa tidak langsung mengkaji kitabnya Ibnu Taimiyyah saja?”. Sepertinya memang nama itu digunakan hanya untuk melariskan jualan saja.

Maka, nama tak serta merta mewakili makna dan hakekat dari nama tersebut

BAG.MARKETING EXECUTIF WAHABI tahu bahwa Mayoritas Muslim di Indonesia adalah Madzhab SYAFI'I , untuk itu mereka mencari celah , berpikir " Gimana cara menarik minat Costumer dan mau pada Produk kami ( WAHABI ) "

Maka dilakukanlah cara tipu muslihat supaya dagangannya laku dan dapat diterima Masyarakat , sedikit demi sedikit menempelkan Produknya ke Produk yang sudah tenar dimaksudkan biar ikut tenar  meskipun itu cuma DUSTA 

Bagi aliran sempalan ( WAHABI ) apapun akan dilakukan meskipun itu menyalahi batas kenormalan .. yang penting bisa masuk Perangkap !!

ALLAHU YAHDIK

SALAM WARAS & TETAP WASPADA !!

Prank Ala Salafi Wahabi

Sumber FB : SRIKANDI ASWAJA

12 Desember 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Prank Ala Salafi Wahabi". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait