Tilawah, Tahfiz dan Tafsir

Tilawah, Tahfiz dan Tafsir - Kajian Islam Tarakan

Tilawah, Tahfiz dan Tafsir

Mendirikan lembaga pendidikan yang terkait dengan Al-Quran itu yang paling mudah buat pemula adalah tilawah. 

1. Tilawah

Tilawah inilah yang akan paling banyak dipakai dala keseharian, setidaknya untuk shalat. Tidak bisa tilawah, shalat bisa tidak diterima. Sebab salah satu rukun shalat adalah baca Al-Fatihah. 

Pokoknya semua orang Islam kudu musti wajib bisa tilawah. Tilawah itu basik. Keislaman kita bisa bermasalah kalau tilawah tidak mampu.

2. Tahfizh 

Level berikutnya adalah tahfizh. Meski tidak terlalu penting, karena bukan kewajiban, namun program tahfiz adalah program paling mudah. 

Tenaga SDM Tahfiz itu amat berlimpah. Malah sebagian ada yang nekat juga. Belum hafal 30 juz pun sudah ngajar tahfizh. 

Walaupun bukan syarat mutlak, tapi tetap saja agak menjatuhkan gengsi gurunya bahkan lembaganya. 

Ibaratnya karate, baru ban ijo tapi sok udah jadi pelatih. Ibarat Pramuka, baru penggalang tapi sudah ingin jadi pembina. Ibarat sekolah, SMP pun belum lulus tapi sudah mau ngajar SD. 

Sah-sah saja kalau sekolahannya bikin sendiri dan tidak ikut diknas. 

3. Tafsir

Yang paling sulit mendirikan lembaga pendidikan di bidang tafsir. Soalnya kita tidak punya ahli tafsir untuk bisa mengajar. 

Kalau pun ada, jumlahnya amat sangat terbatas. Tidak sebanyak tenaga untuk mengajar tilawah atau tahfizh. 

Maka wajar sekali di negeri kita yang lebih tumbuh subur menjamur justru kelas tilawah dan tahfizh. 

Sedangkan kelas tafsir nyaris belum saya temukan, kecuali hanya berupa kajian majelis taklim umum. Sedangkan dalam bentuk pondok pesantren selevel SMP - SMA yang khusus tafsir belum pernah lihat langsun. 

Bahkan di level kuliahan pun nyaris tidak ada yang bisa menyelesaikan hingga 30 juz tafsir. 

Kuliah di LIPIA jenjang S-1 kita hanya berhasil menyelesaikan tafsir sebanyak 8 juz. Karena logikanya setiap satu semester ditargetkan menyelesaikan 1 juz tafsir. Jadi kuliah 8 semester bisa selesaikan 8 juz. 

Kalau pakai hitungan yang sama, untuk selesai 30 juz berarti butuh 15 tahun kuliah. Padahal kami bisa selesaikan tafsir 1 juz dalam 1 smester karena semua mahasiswanya sudah lancar bahasa Arab. Dimana mata kuliah tafsir disampaikan smeinggu tiga kali. 

Mungkin kalau seminggu enam kali pertemuan,  bisa saja dalam 1 semester dapat 2 juz. Sehingga untuk menyelesaikan 30 juz butuh 15 semester, setara dengan kuliah 7,5 tahun. 

oOo

Seandainya kita bikin kajian tafsir intensif setiap hari, Senin sampai Sabtu tiap bakda Shubuh, kira-kira 7,5 tahun baru selesai 30 juz. 

Sebab tafsir beda jauh dengan tilawah atau tahfizh. Tahfizh di beberapa pondok bisa selesai hanya dalam hitungan 3 tahunan. Ada yang lebih cepat dan ada yang lebih lambat.

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

2 November 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Tilawah, Tahfiz dan Tafsir". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait