Benarkah Ahlussunnah Mendahulukan Akal Daripada Nash?

Benarkah Ahlussunnah Mendahulukan Akal Daripada Nash?

Benarkah Ahlussunnah Mendahulukan Akal Daripada Nash?

Wahabi kerap menuduh Ahlussunnah wal Jama'ah mengedepankan/mendahulukan dalil aqli (akal) dibandingkan dalil naqli (nash syariat).

Diantara jawaban terhadap tuduhan ini adalah;

1. Tidak ada orang beriman kepada Allah dan Hari Akhir yang mendahulukan/mengedepankan dalil aqli (logika akal) dibandingkan dalil naqli (nash syariat).

2. Ahlussunnah wal Jama'ah (al-Asyairah dan Maturidiyah) membedakan antara posisi dalil-dalil qath'i (definitif/pasti) dan zhanny (berpotensi ada perbedaan persepsi dalam menilainya). Keyakinan-keyakinan yang qath'i (pasti) menurut agama dan akal tidak akan saling bertentangan. Pertentangan mungkin terjadi ketika ada perbedaan tingkat validasi kesahihan dalil (tsubut) dan kekuatan indikasi makna suatu dalil (dalalah). Jika terjadi pertentangan antara dalil qath'i dengan zhanny, pasti didahulukan berargumentasi dengan dalil qath'i dibandingkan dalil zhanny. Ini sudah merupakan konsep-konsep dasar argemuntasi logis ('aqliyah)

3. Wahabi kalau akan menuduh Ahlussunnah dengan argumentasi akal dan naql ini, ada beberapa kemungkinan tuduhan mereka;

Pertama, Asyairah mengedepankan argumentasi logis yang pasti dibandingkan argumentasi yang pasti menurut agama. Ini berarti mereka sedang menyematkan kedunguan kepada diri mereka sendiri. Karena keyakinan-keyakinan yang pasti (qath'i) tidak akan mungkin saling bertentangan satu dengan yang lain.

Kedua, Mereka menuduh Ahlussunnah mendahulukan/mengedepankan akal yang bermakna pendapat dan rasa dibandingkan keyakinan yang qath'i menurut agama. Ini adalah kebohongan dan fitnah.

Ketiga, Mereka menuduh Ahlussunnah mengedepankan dalil akal yang pasti (qath'i) yang dikuatkan oleh dalil-dalil lain dan bahasa Arab dibandingkan dalil nash yang bersifat zhanny. Ini sudah benar. Namun kebodohan Wahabi dalam berinteraksi dengan dalil-dalil dan tingkatan dalil-dalil tidak bisa membantu mereka untuk memahami konsep ini.

CATATAN:

Permasalahan mendasar Wahabi; mereka bermasalah dalam memahami dasar-dasar konsepsi ilmu pengetahuan.

Mereka tidak mengetahui macam-macam dalil dan mereka tidak bisa membedakan kekuatan validasi kesahihan dalil (qath'i al-tsubut) dan kekuatan indikasi makna (qath'i al-dalalah). Jadinya susah untuk memahamkan mereka. Kalau mereka paham, tidak akan ada Wahabi.

Sumber FB Ustadz : Alnofiandri Dinar

20 November 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Benarkah Ahlussunnah Mendahulukan Akal Daripada Nash?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait