Shahih Tapi Bertentangan

Shahih Tapi Bertentangan - Kajian Islam Tarakan

Shahih Tapi Bertentangan

Tidak mentang-mentang suatu hadits itu Shahih lantas kudu langsung dikerjakan. 

Kenapa?

Ada banyak sebabnya, salah satunya yang paling utama bahwa fenomena banyaknya hadits Shahih yang saling bertentangan. 

Kok bisa? Kan Shahih kok bertentangan?

Justru disitu uniknya. Selama ini kita beranggapan bahwa kebenaran itu hanya satu, tidak boleh lebih dari satu. Kalau ada yang berbeda harus dipaksa seolah tidak benar. 

Padahal tidak harus seperti itu. Kebenaran bisa banyak dan sekilas nampak saling bertentangan. Padahal masing-masing hadits itu punya posisi sendiri-sendiri yang berbeda. 

Contohnya begini :

Hadits 1 : Ali pergi ke pasar (Shahih)

Hadits 2 : Ali tidak pergi ke pasar (Shahih)

Mana yang benar dan mana yang salah? Yang pertama atau kedua? Atau dua-duanya benar?

Biasanya kita bilang yang benar pasti salah satunya. Tidak mungkin dua-duanya benar. Padahal dua-duanya Shahih. Pusing kan?

Padahal jalan keluarnya sederhana saja. Dua-duanya bisa saja punya timeline waktu yang berbeda. Sehingga penjelasannya simple sekali : 

Alternatif Pertama :

Setiap hari Ali ke pasar kecuali hari Jumat, kalau hari Jumat Ali tidak ke pasar.

Alternatif Kedua :

Dulu Ali ke pasar tapi sekarang sudah tidak lagi ke pasar, khususnya sejak pandemi.

Alternatif Ketiga:

Kalau ada temannya, Ali mau ke pasar. Tapi kalau hanya sendiri maka Ali tidak ke pasar. Males dia. 

Alternatif keempat :

Ali anak pak Budi pergi ke pasar. Tapi Ali yang anaknya By Wati tidak pergi ke pasar. Rupanya ada dua orang yang namanya Ali. 

Alternatif kelima : 

Ali ke pasar kalau awal bulan. Tapi kalau tanggung bulan, Ali tidak ke pasar. Kalau nggak ada duit ngapain ke pasar. 

Dan alternatif  lain masih banyak. Tinggal mau kayak apa hasilnya. Yang pasti kedua hadits tetap dipakai. 

Selesai kan? Sesederhana itu lho sebenarnya

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

1 Oktober 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Shahih Tapi Bertentangan". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait