Ingin Tampil Beda

Ingin Tampil Beda - Kajian Islam Tarakan

Ingin Tampil Beda

Meskipun kesadaran berislamnya datang belakangan, tapi sikap superioritas ingin tampil beda serta ingin merasa lebih unggul tetap mendominasi.

Ujung-ujungnya jadi suka mencela sesama umat Islam. Ini salah, itu salah. Ini haram itu haram. Ini bid'ah itu bid'ah. Ini sesat itu sesat.

Aneh dan jenaka, ngakunya kesadaran berislam, ternyata cuma jadi tukang caci maki. Tidak lebih. 

Padahal orang mulai tekun beragama itu seharusnya jangan songong kayak gitu. Belajar agama itu tidak perlu pakai nimpuk batu segala. 

Belajar ya belajar saja. Tidak usah sok sudah merasa lebih tinggi ilmunya juga. Ketahuan kok mana yang cuma sok merasa ilmu tinggi padahal tidak, dengan mereka yang ilmunya benar-benar sudah tinggi betulan.

oOo

Salah satu faktor penyebabnya adalah salah memilih guru, keliru memilih mentor, sesat memilih ustadz. 

Guru, mentor dan ustadznya memang kurang ilmu. Kebelet dengan semangat beragama tapi miskin literasi. 

Akibatnya murid-murid yang dibimbingnya diajarin hal-hal keliru, menyesatkan, dan sekaligus memalukan. 

oOo

So, biar semangat belajar Islam itu tidak salah jalan, setidaknya bisa diukur dari jenis ilmu keislaman yang ditekuninya. 

1. Belajar Bahasa Arab

Semangat beragama itu seharusnya diimbangi dengan belajar bahasa Arab, khususnya ilmu Nahwu dan Sharaf. 

Dan jangan kesasar di jalan sesar, sekedar pinter gonta-ganti semua istilah dengan yang kearab-araban. Padahal orang Arabnya saja pun tidak kayak gitu.

Percuma ngomong ane, ente, ikhwan, akhwat, afwan, syukran, subahnallah tabarakallah, dan berbagai ungkapan kearaban lainnya.

Semua itu tidak ada hubungannya dengan skill bahasa Arab itu sendiri. Justru malah terkesan norak, kampungan dan malah ketahuan tidak bisa bahasa Arab. 

Saya kalau sudah kesel sama yang ngomongnya sok diarab-arabin, sekalian saja ajak ngomong bahasa Arab. Pasti langsung gelagapan. 

Atau saya sodorkan kitab berbahasa Arab, suruh baca yang keras. Pasti langsung tanya ada terjemahannya nggak?

Nah, habis lu gue telanjangin. Dasar sok kearaban tapi ternyata jeblok juga. 

2. Belajar Ilmu Fiqih

Punya kesadaran beragama dan hijrah itu berarti kudu musti wajib belajar ilmu fiqih secara terstruktur lewat jalur salah satu mazhab fiqih yang resmi. 

Itu berarti menuntut satu syarat mutlak, yaitu gurunya harus pakar fiqih minimal pada salah satu mazhab. 

Dan untuk konteks Indonesia, yang paling available adalah Mazhab Asy-Syafi'i. Semua kitabnya tersedia. Dan semua guru dan tenaga pengajarnya pun ready for use.

Saya bukan fanatik dengan Mazhab Syafi'i, tapi bicara fiqih, memang kudu pakai salah satu mazhab. Pakai salah satu ya, bukan semua mazhab dipakai dengan cara diaduk-aduk jadi satu. 

Haram hukumnya bermazhab dengan cara kompilasi kayak gitu. Itu bukan fiqih tapi justru itulah justru salah varian dari aliran anti Mazhab.

Anti Mazhab itu ada banyak variannya. Namun dua varian yang paling ganas adalah :

Pertama, sama sekali tidak pakai ilmu fiqh, ngakunya sok mau langsung merujuk ke Qur'an dan hadits saja. Dan itu lucu bikin ketawa sekaligus menyedihkan. 

Kedua, ngakunya bermazhab tapi kenyataannya smeua Mazhab dicampur-aduk sesukanya mirip bikin adonan martabak. 

Dua-duanya bukan ilmu fiqih yang benar. Dan jelas-jelas keliru kalau guru, mentor dan ustadznya justru dari kalangan tokoh yang anti Mazhab. Varian yang manapun.

Anti mazhab itu sama saja dengan anti fiqih. Sebab ber-fiqih itu pastinya bermazhab. Tidak bermazhab jelas tidak ber-fiqih. Tidak bermazhab itu menginjak-injak fiqih.

Tidak pakai ilmu fiqih dalam urusan hukum syariah, sama saja dengan tidak beragama. Kelihatannya saja seperti membala agama, tapi hakikatnya justru sedang meruntuhkan agama. 

oOo

Semoga Allah SWT menghindari kita dari semangat beragama yang di luar sistem yang baku.

 Jangan sampai hidayah ini malah dijerumuskan dengan cara belajar agama lewat tokoh-tokoh yang tidak punya kapasitas dalam ilmu-ilmu keislaman.

Sekedar show-off dan ingin tampil beda.

#fenomenasalahhijrah

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

13 Oktober 2021· 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ingin Tampil Beda". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait