Kesunnahan Melafalkan Niat

Kesunnahan Melafalkan Niat Adalah Pendapat Yang Mu'tamad Dalam Madzhab Syafi'iyah

Dalam kitab hatsiyah ianatu atthalibin 1/27 disebutkan :

ان المعتمد فى المذهب للحكم والفتوى ما اتفق عليه الشيخان، فما جزم به النووي فالرافعي فما رجحه الاكثر فالاعلم والاورع،

Bahwasannya pendapat yang dijadikan pegangan/pedoman dalam madzhab syafi'iyah ketika menentukan suatu hukum dan fatwa adalah yang disepakati oleh imam nawawi dan imam rafi'i. Kemudian yang ditetapkan oleh imam nawawi. Dan yang ditetapkan oleh imam rafi'i. Setelah itu yang diunggulkan oleh mayoritas ulama syafi'yah, lalu ulama yang paling a'lim, Dan ulama yang paling wara'.

Dalam hukum melafalkan niat imam nawawi rahimahullah mengatakan :

والنية بالقلب ويندب النطق قبيل التكبير

Adapun niat itu di dalam hati. 

Dan disunnahkan melafalkan niat sebelum takbir 

📚 Minhaju Ath-Thalibin Wa Umdatu Al muftin hlm 96

Lalu as-syaikh al allaamah ibnu 'allan as-shiddiqi as-syafi'i al-asy'ari al-makki rahimahullah menjelaskan :

نعم يسن النُّطق بها ليساعد اللسانُ القلبَ، ولأنه نطق بها في الحج فقسنا عليه سائر العبادات، وعدم وروده لا يدل على عدم وقوعه، وأيضاً فهو لا يأتي إلا بالأكمل وهو أفضل من تركه، والنقل الضروري حاصل بأنه لم يواظب على ترك الأفضل طول عمره ، فثبت أنه أتى في نحو الوضوء والصلاة بالنية مع النطق ، ولم يثبت أنه تركه والشك لا يعارض اليقين، ومِن ثَمَّ أجمع عليه الأمة في سائر الأزمنة ، وبما ذُكِرَ اندفع ما شَنَّعَ به ابن القيم في ”الهدي“ على اسْتحباب التلفظ بالنية قبل تكبيرة الإحرام “

Benar, disunnahkan mengucapkan niat agar lisan dapat membantu hati, karena sesungguhnya nabi صلى الله عليه وسلم  mengucapkan niat dalam ibadah haji, maka kami ( madzhab syafi'yah ) meng-qiyaskannya dalam Ibadah - ibadah yang lain, sedangkan ketiadaan yang meriwayatkannya tidak menunjukkan atas ketiadaan terjadinya,

Dan juga sesuatu yang tidak bisa dilakukan kecuali dengan menyempurnakan, maka menyempurnakan yang lebih utama dari pada meninggalkannya,

Dalil naql secara dhoruri itu bisa tercapai dengan dalil ketika nabi shallallahu alaihi wasallam tidak terus menerus meninggalkan yang utama semasa hidup beliau,

Telah ada riwayat dari beliau yang pernah melakukannya, contoh dalam wudhu dan sholat dengan niat bersamaan dengan melafalkannya,

Dan tidak ada riwayat yang menjelaskan beliau meninggalkannya,

Keraguan tidak menentang keyakinan,

Maka dari itulah para ulama sepakat akan hal itu di zaman ini,

Dan dengan apa yang telah disebutkan tsb, maka sangat tergesa - gesa kecaman yang dilontarkan oleh ibnul qayyim dalam kitab " al hadyu " tentang kesunnahan melafalkan niat sebelum takbiratul ihram,

Al futuhat ar-rabbaniyah ala al-adzkar an-nawawiyah 1/57

--------

DR. Sayyid Zain Bin Husain Al Idrus mengatakan, setelah menjelaskan panjang lebar tentang kesunnahan melafalkan niat dari keterangan - keterangan para ulama :

فالقول بان التلفظ بالنية سرا مع القلب بدعة بدعوى انه لم يثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم ولااصحابه، هو قول مردود ، فقد ثبت التلفظ بالنية عنه صلى الله عليه وسلم فى الحج والصوم كما تقدم، ثم قيس على ذلك ساءر العبادات الاخرى ، والقياس الشرعي حجة عند جمهور من الصحابة، والتابعين والفقهاء والمتكلمين ، وهو اصل من اصول الشريعة، 

Adapun ucapan bahwa melafalkan niat dengan pelan beserta niat dalam hati adalah bid'ah, dengan mengklaim bahwa itu tidak ada riwayat hadistnya dari nabi shallallahu alaihi wasallam dan para shahabat beliau, itu adalah ucapan yang tertolak, karna telah ada riwayat hadist melafalkan niat dari nabi shallallahu alaihi wasallam didalam ibadah haji dan puasa, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Kemudian diqiyaskan dengan ibadah - ibadah yang lain, Adapun qiyas secara syar'i adalah hujjah menurut mayoritas shahabat, tabiin, fuqaha' dan ulama ahli ilmu kalam, dan qiyas syar'i juga sebagai pokok dari pokok - pokok syariat,

Ittihafu al anam fi ahkami as shiyam hlm 36,

---------------------

Kesunnahan Melafalkan Niat

Kesunnahan Melafalkan Niat

Baca juga kajian Sunnah berikut :

  1. Ibadah Sunnah Enak, Wajib Kok Tidak Enak?
  2. Maulid Nabi Perspektif Al-Qur'an dan Sunnah
  3. Merestui Bidah Hasanah adalah Termasuk Sunnah Nabi SAW
  4. Sunnah Menghibur Anak-Anak
  5. Bid'ah Hasanah adalah Sunnah Nabi

Sumber Group FB : Dakwah Buya Arrazy Hasyim

23 September 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Kesunnahan Melafalkan Niat". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait