Ar-Razi Dalam Tuduhan Sebagai Tukang Sihir

Ar-Razi Dalam Tuduhan Sebagai Tukang Sihir - Kajian Islam Tarakan

AR-RAZI DALAM TUDUHAN SEBAGAI TUKANG SIHIR

[Dibaca ya biar saya dapat pahala 🙂]

Tulisan ringkas untuk mereka yang membandingkan antara akidah ar-Razi dan Ibn Taimiyah rahimahumallah. 

1. Ar-Razi adalah ulama' mufassir dan ahli kalam yang disepakati wafat dalam keadaan baik. Bahkan satu diantara yang menyepakati adalah Ibn Taimiyah yang sebelumnya menuduh beliau telah murtad. 

2. Ar-Razi, sebagaimana ulama' lain, bukanlah pribadi yang ma'shum. Beliau bisa salah dan bisa saja benar; bisa diterima pendapatnya dan bisa sebaliknya. Sikap yang sama juga kepada Ibn Taimiyah. Jika ar-Razi dianggap memiliki beberapa pendapat yang kontroversial, maka Ibn Taimiyah juga sama, bahkan beliau jauh lebih banyak kontroversialnya. Yang inshof pasti menerima ini. 

3. Ar-Razi adalah mujaddid kurun ke-6 [disetujui as-Suyuthi]. Ini bermakna keilmuan dan kemanfaatan ilmu ar-Razi bagi umat betul-betul diperhitungkan oleh ulama' sehingga dinobatkan sebagai mujaddid Islam. Sangatlah tidak mungkin seorang yang dianggap mujaddid hadir dari ulama' ecek-ecek, apalagi pernah murtad [tuduhan Ibn Taimiyah dan Muhammad bin Abdil Wahhab]. Yang unik, mengapa justru adz-Dzahabi lebih memilih Ibn Daqiq al-Id sebagai mujaddid kurun ke-7 daripada Ibn Taimiyah. Bahkan saya pun belum pernah mengetahui nama ulama' Islam sebelum munculnya Wahabi yang menobatkan Ibn Taimiyah sebagai mujaddid. Mengapa? Wallahu A'lam. 

4. Muhammad bin Abdil Wahhab [pendiri gerakan Wahabi] yang terkenal dengan sikap ghuluw takfirnya mengatakan bahwa ar-Razi telah murtad menurut ijma' ulama'. Sungguh yang berakal sehat akan mengatakan beliau sedang beropini dan mustahil bisa dibuktikan benarnya. 

5. Menisbatkan ar-Razi kepada kekufuran karena kitab "as-Sirrul Maktum" adalah sikap gegabah. Tuduhan kufur dan murtad adalah tuduhan yang luar biasa berat dan besar tanggung jawabnya dihadapan Allah, sementara kitab tersebut tidak dapat dibuktikan secara meyakinkan sebagai karangan ar-Razi. Bahkan Tajuddin as-Subki membantah nisbat tersebut dan Ibn Khaldun mengisyaratkan sama. Bagaimana bisa melakukan takfir mu'ayyan kepada ulama' besar yang berjasa bagi Islam hanya dengan bukti yang jauh dari meyakinkan? 

6. Adz-Dzahabi memang diantara yang meyakini bahwa kitab tersebut adalah karangan ar-Razi. Tetapi ucapan beliau bukan hujjah mutlak atas ar-Razi, pun sebaliknya. Apalagi dalam mukaddimah kitab tersebut, penulis [lepas dari siapapun pengarangnya] sudah menjelaskan bahwa ia berlepas dari kekufuran atau hal-hal yang melanggar syariat. Clear bukan?! 

7. Sebagian lagi menisbatkan kepada ar-Razi bahwa beliau melegalkan sihir [thilasmat/tilasmat/coretan angka-angka] dalam kitabnya, "al-Mathalib al-Aliyah". Saya jawab, andai benar ar-Razi melegalkan thilasmat yang termasuk sihir [ulama' masih berbeda pendapat dalam mendefinisikan thilasmat] sebagaimana yang dipahami lantas apakah ar-Razi menjadi kafir dan murtad? Jangan-jangan yang menuduh tidak faham dhawabith takfir?!. Tidakkah ada ta'wil bahwa maksud tulisan tersebut hanyalah sekedar menjelaskan ilmu para ahli nujum atau tukang sihir, bukan bermaksud melegalkan atau meyakini atau mengajak mengamalkan sebagaimana yang dipahami oleh penukil. 

Lihat ucapan ar-Razi berikut:

اعلموا اني كنت رجلا محبا للعلم فكنت اكتب من كل شيئ لأقف على كميته وكيفيته وان كان حقا او باطلا

"Ketahuilah, bahwa aku adalah laki-laki yang cinta ilmu. Aku tulis setiap sesuatu supaya aku mengerti jumlah [ukuran] dan sifatnya, walaupun itu haq atau batil".

Dan nukilan dalam "al-Mathalib al-Aliyah" dalam rangka itu. Wallahu A'lam. 

8. Terakhir, berikut adalah ucapan ar-Razi yang menjelaskan bahwa beliau anti falsafat yang menyelisihi agama: 

وهذه الكتب بأسرها تتضمن شرح أصول الدين وإبطال شبهات الفلاسفة وسائر المخالفين، وقد اعترف الموافقون والمخالفون أنه لم يصنف أحد من المتقدمين والمتأخرين مثل هذه المصنفات، وأما المصنفات الأخر التي صنفناها في علم آخر فلم نذكرها هنا، ومع هذا فإن الأعداء والحساد لا يزالون يطعنون فينا وفي ديننا، مع ما بذلنا من الجد والإجتهاد في نصرة اعتقاد أهل السنة والجماعة، ويعتقدون أني لست على مذهب أهل السنة والجماعة، وقد علم العالمون أنه ليس مذهبي ولا مذهب أسلافي إلا مذهب أهل السنة والجماعة، ولم تزل تلامذتي ولا تلامذة والدي في سائر أطراف العالم يدعون الخلق إلى الدين الحق، والمذهب الحق، وقد أبطلوا جميع البدع. وليس العجب من طعن هؤلاء الأضداد الحساد، بل العجب من الأصحاب والأحباب كيف قعدوا عن نصري والرد على أعدائي؟!

"Kitab-kitab ini semuanya mengandung penjelasan dasar-dasar agama dan membatalkan syubhat-syubhat para filsuf dan yang menyelisihi akidah yang haq. Pihak yang pro maupun yang kontra denganku pun sepakat bahwa tidak ada satupun ulama' mutaqaddimin dan muta'akhirin yang mengarang kitab seperti kitab-kitab ini. Adapun karya yang lain yang telah aku susun dalam disiplin ilmu lain, maka tidak aku sebutkan disini. Bersamaan dengan ini, para musuh dan pendengki tak pernah berhenti mencelaku dan mencela agamaku, padahal aku telah curahkan kemampuan dan kesungguhan untuk membela akidah Ahlussunah wal Jama'ah. Mereka meyakini jika aku bukan penganut madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah. Orang-orang tahu bahwa madzhabku dan madzhab pendahuluku hanyalah Ahlussunnah wal Jama'ah. Murid-muridku dan murid-murid ayahku diberbagai penjuru wilayah mengajak masyarakat untuk mengikuti agama yang haq dan madzhab yang haq serta membatalkan semua bid'ah. Tidak mengherankan orang-orang yang menentang dan hasad [kepadaku], tetapi yang mengherankan mengapa para murid dan ahbab tidak ada yang bergerak menolongku dan menolak musuh-musuhku?!".

Sumber FB Ustadz : Hidayat Nur

Kajian · 9 Agustus 2021 pukul 08.19  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Ar-Razi Dalam Tuduhan Sebagai Tukang Sihir". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait