Susu Sunnah

Susu Sunnah

SUSU SUNNAH

Di dalam Al-Quran ada disebutkan tentang minum susu.

وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ

Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (QS. An-Nahl : 66)

Nanti di surga juga akan tersedia sungai yang mengalirkan susu. 

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى

(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring. (QS. Muhammad : 15)

Dalam hadits banyak disebutkan bahwa Nabi SAW itu minum susu. 

أُتِيَ عَلَيْهِ الصَّلاةُ وَالسَّلامُ بِلَبَنٍ فَشَرِبَ بَعْضَهُ وَنَاوَل الْبَاقِيَ أَعْرَابِيًّا كَانَ عَلَى يَمِينِهِ فَشَرِبَ ثُمَّ نَاوَلَهُ أَبَا بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَشَرِبَ وَقَال : الأْيْمَنَ فَالأْيْمَنَ

Rasulullah SAW diberikan susu lalu beliau meminumnya sebagian lalu disodorkan sisanya itu kepada a’rabi (kafir) yang ada di sebelah kanannya dan dia meminumnya lalu disodorkan kepada Abu Bakar dan beliau pun meminumnya (dari wadah yang sama) lalu beliau berkata,’Ke kanan dan ke kanan’. (HR. Bukhari)

Ketika beliau sembunyi di gua Tsour, salah satu nutrisi yang Beliau asup adalah susu kambing yang digembalakan. 

Dan masih banyak kalau mau dieksplorasi tentang Nabi SAW minum susu. 

Sekarang yang jadi pertanyaan : Kalau Nabi SAW dipastikan minum susu, lantas apakah minum susu jadi Sunnah? Sunnahnya apakah masuk  ritual ibadah atau Sunnah non ritual ibadah?

Nampaknya kalau sekedar Sunnah saja, semua sepakat. Sebab apapun yang Nabi SAW lakukan memang Sunnah. Meski kelasnya bukan sunnah tasyri'iyah. 

Sedangkan kalau dibilang Sunnahnya jadi sunnah ritual peribadatan, nampaknya banyak pihak yang agak keberatan.

Kenapa?

Pertama, minum susu itu bukan kebiasaan Nabi SAW secara eksklusif. Orang kafir musyrikin Arab jahiliah jugapada minum susu. 

Kedua, tidak semua bangsa di dunia ini merupakan peminum susu. 

Bangsa kita bukan bangsa yang tipenya minum susu. Setidaknya bukan diminum sehari-hari. 

Bahkan meski waktu bayi minum susu, begitu usia mulai 2-4 tahun, perut 'melayu' nya mulai terbentuk. 

Jadi sering diare dan gejala aneh-aneh. Itu yang terjadi pada anak saya.

Kebetulan pak dokter spesialis anaknya sudah sepuh tapi suka becanda. Beliau menyalami saya sambil berseloroh : 

Selamat pak, putera Anda 100% asli Indonesia. 

Lho apa hubungannya?

Kurangi saja susunya. Memang perut kita ini perut bangsa melayu. Beda desain dengan perut-perutnya orang Eropa atau Amerika sana. 

Dan ajaib, susu dikurangi, urusan perut pun lancar.

NOTE

Oh ya, kebiasaan Nabi SAW minum susu, baik susu kambing atau susu unta itu unik, susunya mentah tanpa dimasak. 

Diminum begitu saja langsung dari ember atau baskom, tanpa gelas. Satu baskom minumnya rame-rame tapi gantian, jadi ada banyak bekas mulut di bibir baskomnya.

Dan hal itu jadi dalil tidak najisnya air liur orang kafir. Soalnya di hadits Bukhari di atas, memang Nabi SAW dan Abu Bakar minum susu dari satu baskom yang sama dengan orang kafir. 

Artinya bekas liur orang kafir itu keminum juga. Kira-kira begitu pesannya. Dan hadits itu menunjukkan hukum bahwa :

طهارة سؤر الكافر

Sucinya air liur orang kafir

Kalau pun minum susu mau dibilang sunnah, apakah teknis minumnya juga kudu sesuai sunnah?

Minumnya bareng orang kafir? Satu baskom joinan?

Hmm gimana ya . . .

Baca juga kajian Sunnah berikut :

  1. Bolehkah Membatalkan Puasa Sunnah dan Haruskah Diqadha?
  2. Perbuatan Itu Memang Sunnah Nabi Tapi Hukumnya Haram, Kok Bisa?
  3. Mana Sajakah Bacaan Rukun dan Sunnah Dalam Shalat
  4. Sunnah Nabi dalam Menyikapi Bidah
  5. Berbekam Bukan Sunnah Nabi?

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

11 Juli 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Susu Sunnah". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait