Seorang Mukmin Menjadi Cermin Bagi Saudaranya

Seorang Mukmin Menjadi Cermin Bagi Saudaranya - Kajian Islam Tarakan

SEORANG MUKMIN MENJADI CERMIN BAGI SAUDARANYA

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

المؤمِنُ مرآةُ أخيهِ ، المؤمنُ أخو المؤمنِ يَكُفُّ عليهِ ضَيْعَتَه ويحوطُه مِن ورائِه. أخرجه أبو داود (4918)

"Seorang mukmin itu cermin bagi saudaranya, dan seorang mukmin adalah saudara bagi seorang mukmin lainnya, Membantu memperbaikinya dari kesalahannya dan memperhatikannya dari belakang." (HR Abu Dawud, 4918 )

Faedah hadits ini, 

Seorang Mukmin ketika menimbang saudaranya seperti ia sedang memandang di cermin, yakni ia melihat dirinya sendiri. Sehingga ia tidak suka menimpa saudaranya apa yang tidak ia suka jika menimpa dirinya. Hal ini seperti sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak beriman kalian, hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia sukai untuk dirinya sendiri” (Muttafaqun alaih).

Seorang Mukmin ketika melihat aib saudaranya, hendaknya menutupi dan memperbaikinya dengan nasihat yang baik. Bukankah dirinya tidak suka jika aibnya tersebar di tengah masyarakat. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :

وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang menutupi (aib) seorang Muslim, Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat”. (Muttafaqun alaih)

Seorang Mukmin tidak layak melakukan ghibah dibelakang saudaranya, karena ia berarti seperti memakan bangkai saudaranya. Allah Azza wa Jalla berfirman :

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَیُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن یَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِیهِ مَیۡتࣰا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابࣱ رَّحِیم.

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [Al Hujuraat : 12].

Seorang Mukmin tidak boleh mengambil harta saudaranya secara dholim, Allah berfirman :

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأۡكُلُوۤا۟ أَمۡوَ ٰ⁠لَكُم بَیۡنَكُم بِٱلۡبَـٰطِلِ إِلَّاۤ أَن تَكُونَ تِجَـٰرَةً عَن تَرَاضࣲ مِّنكُمۡۚ وَلَا تَقۡتُلُوۤا۟ أَنفُسَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِكُمۡ رَحِیمࣰا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. ” [Surat An-Nisa']

Dan anjuran-anjuran kebaikan lainnya yang sangat banyak dalam Islam.

(Syarh Bulughul Maram)

Seorang mukmin tatkala melihat ada cacat pada saudaranya, maka segera ia perbaiki cacat dan kekurangan itu, sebagaimana sabda Nabi صلى الله عليه وسلم ,

 المؤمن مرآة أخيه إذا رأى فيها عيبا أصلحه   

"Seorang mukmin itu cermin bagi saudaranya. Apabila dia melihat aib pada diri saudaranya, maka dia meluruskannya."   (HR Al-Bukhory)

 Tatkala seorang mukmin menjadi cermin bagi saudaranya maka dia akan berusaha membantu memenuhi kebutuhan saudaranya yang kekurangan berupa makanan ataupun pakaian, sebagaimana sabda Nabi

 صلى الله عليه وسلم على,

من أكل بمسلم أكلة فان الله يطعمه مثلها من جهنم ومن كسى برجل مسلم فان الله عز وجل يكسوه من جهنم ومن قام برجل مسلم مقام رياء وسمعة فإن الله يقوم به مقام رياء وسمعة يوم القيامة 

"Barang siapa memberi makan orang Islam dengan suatu makanan1, maka sesungguhnya Allah akan memberi makanan kepadanya dengan makanan seperti itu dari neraka Jahannam. Barang siapa memberi pakaian orangh Islam, maka Allah Azza wa Jalla akan memberi pakaian dari neraka Jahannam, dan barang siapa berdiri atas orang Islam dengan keangkuhan dan kesombongan, maka Allah akan berdiri baginya dengan kesombongan dan keangkuhan pada hari kiamat." (HR Abu Daud, 40 ) 

Seorang mukmin yang menjadi cermin bagi saudaranya tidak angkuh dan sombong dihadapannya, bahkan dia akan selalu berlaku lembut dan sopan, sebagaimana yang Allah sifatkan tentang mereka,

محَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." [Al-Fath: 29]

 Seorang mukmin yang menjadi cermin bagi saudaranya akan selalu menolong nya dan memaafkan akan kesalahannya.

Wallahu a'lam

Sumber FB : Alhabib Quraisy Baharun

11 Juni 2021 pada 09.21  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Seorang Mukmin Menjadi Cermin Bagi Saudaranya". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait