Mengenal Tradisi Mabbaca-baca Bugis Bone

Mengenal Tradisi Mabbaca-baca Bugis Bone - Kajian Islam Tarakan

Mengenal Tradisi Mabbaca-baca Bugis Bone, Digelar Untuk Mendoakan Kerabat Yang Telah Tiada

BONE, - Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam  menyambut hari  Raya Idul Fitri. Seperti halnya masyarakat bugis di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

Dalam tradisi suku Bugis Bone, Mabbaca-baca(mengirimkan doa untuk kerabat atau leluhur yang telah mati) adalah hal yang dikerjakan oleh masyarakat Bone seusai pelaksanaan shalat Idul Fitri.

Bahkan hampir tiap rumah melaksanakan tradisi tersebut.

Namun sebagian masyarakat juga melakukannya sebelum memasuki bulan suci Ramadan dan juga di malam terakhir bulan suci Ramadan. Tetapi kebanyakan masyarakat Bugis khusunya Bone mengerjakannya setelah perayaan salat Idul Fitri.

Mengirimkan doa untuk orang yang telah mati mungkin adalah hal lumrah bagi umat Islam. 

Namun di Kabupaten Bone terbilang unik, mereka mengirimkan doa kepada leluhur dengan menyediakan berbagai macam masakan dihadapan 'Pabbaca' (orang yang membaca doa).

Makan yang disajikan terbilang istimewa, seperti opor ayam, buras, tape, ikan, daging dan makanan lainya.

Seusai 'Pabbaca' membacakan doa, para kerabat menyantap makanan yang ditelah disajikan tuan rumah. 

Tetapi hal ini kerap menjadi perbicangan masyarakat Islam yang awam terhadap tradisi tersebut. Bahkan sebagian masyarakat yang tidak mengerti tradisi itu kerap mengatakan perbuatan tersebut adalah perbuatan musyrik, karena mengirimkan doa dengan sesajen.

Namun  bagi masyarakat Bugis Bone, tradisi itu bukanlah hal musyrik. Makanan  hanyalah sebuah simbolik agar menjadi daya tarik bagi kerabat untuk bersilaturahmi. 

Bagi tuan rumah yang hendak melaksanakan Mabbaca-baca, mereka akan menyajikan makanan ternak yang meraka buat. Hal ini semata-mata agar Pa'bbaca dan kerabat yang datang dapat menyatap hidangan dengan lezat.

"Mabbaca-mabaca itu doa-doa yang dikirimkan ke orang tua, kerabat dan leluhur yang telah tiada. Semisal mengirimkan Al-Fatihah dan doa-doa agar mereka diampuni dosanya dan diberikan tempat yang baik di sisi sang pencipta"

"Jika soal makanan, itu hanya sebagai simbol daya tarik agar tetangga, kerabat dan keluaraga dapat berkumpul untuk bersilaturahmi, apalagi momen setelah perayaan idul Fitri" kata Syamsuddin salah seorang Pabbaca. 

Syamsuddin menyebut inti dari tradisi itu untuk mendoakan orang yang telah mati dan bersilaturahmi sesama warga tidak ada perbuatan musyrik di dalamnya.

Sumber Web : https://sulsel.poskota.co.id/2021/05/14/mengenal-tradisi-mabbaca-baca-bugis-bone-digelar-untuk-mendoakan-kerabat-yang-telah-tiada (Jumat, 14 Mei 2021 19:55 WIB)

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mengenal Tradisi Mabbaca-baca Bugis Bone". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait