Jangan Risau dan Khawatir Dengan Jatah Rezeki Kita

Jangan Risau dan Khawatir Dengan Jatah Rezeki Kita - Kajian Islam Tarakan

JANGAN RISAU DAN KHAWATIR DENGAN JATAH REZEKI KITA

Sebenarnya apa itu rezeki ?

Rezeki adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia. Rezeki itu ada dua macam, yaitu rezeki yang bermanfaat untuk badan dan rezeki yang bermanfaat untuk agama. Rezeki yang bermanfaat untuk badan seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan dan yang sejenisnya. Adapun rezeki yang bermanfaat untuk agama, yaitu ilmu dan iman.” 

Banyak di antara kita yang risau dengan rezeki jenis pertama. Kita risau ketika penghasilan sangat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Yang kita pikirkan setiap saat dan setiap waktu adalah bagaimana kita bisa memiliki penghasilan tambahan? 

Sebaliknya, kita justru tidak pernah risau dengan rezeki jenis ke dua. Ketika hati kita kosong dari ilmu agama, kita santai-santai saja. Ketika iman kita nge-drop (turun drastis), tidak ada sama sekali kekhawatiran di dalam dada. Ketika amal ketaatan kita sedikit, kita cuek saja. Ketika kita semakin terbuai dengan maksiat, semuanya terasa happy-happy saja. Seolah-olah semuanya baik-baik saja, padahal bisa jadi iman kita sedang berada di pinggir jurang.

Semoga kita terselamatkan dari yang demikian ini …

Selain itu, rezeki selalu kita identikkkan dengan uang, uang, dan uang …

Padahal, kesehatan adalah rezeki …

Bisa bernapas adalah rezeki …

dan demikian seterusnya untuk nikmat-nikmat yang lain.

ALLAH TA’ALA TELAH MENETAPKAN REZEKI ATAS SETIAP DIRI KITA

Jika memang yang menjadi kegelisahan kita adalah rezeki jenis pertama, yaitu rezeki yang bermanfaat untuk badan, maka perlu kita ketahui bahwa Allah-lah yang akan memberikan rezeki itu semuanya kepada kita.

Adapun dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Allah-lah yang memberikan rezeki kepada kita itu sangat banyak, baik dalil dari Al-Qur’an, hadits, maupun akal.

Di antara dalil Al-Qur’an yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah Ta’ala,

إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

”Sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Pemberi rezeki, Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 58)

Allah Ta’ala juga berfirman,

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ

”Katakanlah, ’Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?’ Katakanlah, ’Allah’.” (QS. Saba’ [34]: 24)

Di ayat yang lain lagi Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

”Katakanlah, ’Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?’ Maka mereka semuanya akan menjawab, ’Allah’.” (QS. Yunus [10]: 31)

Sedangkan berdasarkan hadits, adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ

”Kemudian diutuslah Malaikat kepadanya (janin, pent.). Malaikat itu meniupkan ruh kepadanya dan diperintahkan untuk menuliskan empat kalimat (ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah baginya), yaitu: (1) rezeki, (2) ajal, (3) amal perbuatan dan (4) (apakah nantinya dia termasuk) orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang berbahagia (masuk surga).” (HR. Muslim no. 6893)

Ketika yang menjamin rezeki kita adalah Dzat Yang Maha kaya, mengapa kita masih sangat khawatir? 

Semoga bisa bermanfaat menjadi renungan kita bersama....

Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun

6 Juni 2021 pada 11.49  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Jangan Risau dan Khawatir Dengan Jatah Rezeki Kita". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait