Beda Orang Beda Tugas Dzikirnya

Beda Orang Beda Tugas Dzikirnya - Kajian Islam Tarakan

Pesan Ustadz Dr. Arrazy Hasyim, Lc., M.A. di Masjid Al-Khaif, Tangerang : 

Beda Orang Beda Tugas Dzikirnya. Guru sama Murid Beda Dzikirnya. Ada Pembagian Dzikir dan dibutuhkan Kearifan Seorang Guru. 

Orang yang ingin Merasakan Kedekatan dengan Allaah Kondisinya 5 Hal : 

1. Ahli Ibadah. 

2. Orang 'Alim. 

3. Orang yang Belajar. 

4. Pejabat. 

5. Orang yang sudah Cinta kepada Allaah

     dan dia Tinggalkan Semua. 

Hidup ini sudah ada yang Ngatur, kita cukup Jalanin aja. Tugas kita sebagai Mu'allim sebagai Muta'allim, sebagai Ayah bisa Semua. 

Boleh Menyebut Minggu. Itu gak ada Urusan sama Aqidah. Cara Beragama kita Jangan Terganggu. 

Kalau sebagai Ahli Ibadah Pilih Kejar dari 3 Hal : 

1. Tilawah. 

2. Shalat. 

3. Dzikir. 

Bagi Orang yang Belum Terlatih Dzikir itu 5.000 lama. Orang Merasakan lama karena dia belum tahu Hakekat yang dia Baca. 

Lebih Percaya sama Bos apa Allaah? Lebih Yakin Tempat Bekerja atau Allaah? Kita ini Lebih Percaya Janji Kantor sama Janji Allaah. Orang yang Sibuk Dzikir Hasilnya sama dengan yang Bekerja. 

Ada Orang yang Dzikir dengan Lisannya tapi belum dengan Qalbunya. Orang Kerja itu Menumbuhkan Yakin supaya dapat Gaji, Orang yang Dzikir juga sama. 

Ada Orang yang Dzikir banyak Gak Yakin-Yakin. Orang yang di dalam Qalbunya Sudah Merasakan Manisnya Berdzikir, dia layaknya Gula yang akan didatangi Semut. 

Jadi 'Ulama Zaman Dulu Berat. Udah Punya Wirid Harian? Kalau Belum Qalbunya akan Gelap. Gak Cukup dengan Shalat 5 Waktu karena itu hanya Memenuhi Hak Badan kita. 

Cari Amalan itu Amal yang Paling Berkesan di Hati. Ada Orang yang dengan Berdzikir Lebih Kuat dari Membaca Al-Qur'an. Talqin Dzikir itu Bagus bagi Perkembangan Rohani. 

Jika Qalbumu Merasakan Kenikmatan Berdiri dalam Shalat, maka Lamakan lebih dari Ruku'. Ini kalau Shalat Sendiri. 

Wiridnya Santri itu Baca Kitab Ngulang-Ngulang. Kalau kita punya Anak Santri Jangan Suruh Shalat Banyak-Banyak, tapi Banyakkin Baca Kitab Berulang-Ulang. 

Wiridnya Pejabat adalah Berbuat Adil dalam Berkhidmah. Itu Lebih Tinggi daripada Ahli Ibadah, tapi mereka Butuh Ahli Ibadah buat Memback Up Do'anya. 

Banyak Pejabat yang Mendekati Ahli Ibadah hanya untuk Kepentingan Dunia. Begitu dapat dia Lupa akan Jasa Ahli Ibadah. 

Dzikir Paling Mahal itu Rasa Bergantung kepada Allaah. 

3 Tingkatan Dzikir. 

1. Dzikir Menyebut di Lisan, Qalbunya 

    Gak Tersambung. 

2. Dzikir Menyebut, Hatinya Memaknai. 

3. Dzikir Menyebut, Memaknai siapa 

     yang Punya Makna. 

Bisa gak Dzikir kalau gak dibantu? Kalau Allaah gak bantu gak akan bisa. Ada Orang yang Fasih Bicara Berjam-Jam tapi Baca Al-Fatihah aja Gak Beres. 

Lafadz Allaah itu Berat, bahkan Lebih Berat daripada Langit dan Bumi. Manusia itu Sangat Jahil dan Dzalim, udah tahu ini Besar, tapi ditinggalkan gak dibaca. 

Cara Dekat dengan Allaah : 

1. Banyakkin Ibadah.

2. Mengenal Allaah. 

Syafa'at di Hari Kiamat hanya untuk : 

1. Kenal Allaah. 

2. Kenal Rasulullaah. 

3. Kenal Wali Allaah. 

Masalahnya kita diakui apa enggak jadi Ummat Nabi Muhammad? Saya Berdo'a semoga Semuanya diakui Allaah sebagai Ummat Nabi Muhammad. 

Orang Mengira dengan banyak Dzikir jadi Sakti, siapa yang Mengira begitu dia gak akan jadi Pejuang Akhir Zaman bersama Imam Mahdi. 

Jadiin Kerja sebagai Wirid. Sebelum Berangkat kita Ngomong saya ingin Memungut Anugerah-Anugerah Allaah. Kalau udah begitu gak mungkin Makan yang Haram, kan mau Mencari Ridha Allaah. 

Yang masih Bekerja Aktif kalau Niatnya Benar dihitung Sedekah. Sibuk Dzikir aja di Sepanjang Perjalanan. Gak Usah Malu bawa Timer. 

Niatkan aku Sengaja Berangkat karena Allaah Ta'aalaa untuk Menafkahi Keluarga. 

Kalau kita Paham Wirid, maka apa aja udah bisa jadi Wirid.

Sumber WAG : Dakwah Buya Arrazy Hasyim

13 Juni 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Beda Orang Beda Tugas Dzikirnya". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait