Sentuhan Hati

Sentuhan Hati

SENTUHAN HATI

al-Qur'an menyebut puasa itu dalam "ayyamam ma'dudat". Hari-hari tertentu. Hari-hari yang berbilang. Artinya kita puasa itu tidak sepanjang tahun. Puasa itu 29 atau 30 hari. Tak sampai 365 hari.

Ternyata memang menjalani puasa ini tak lama. Kalau di awal Ramadhan kemaren ada plesetan lagu "Tiba-Tiba Ramadhan", sekarang kita merasakan: Tiba-tiba Ramadhan sudah mau berakhir.

Ibadah lain kalau kita pikirkan sebenarnya sama. Shalat itu plus persiapannya paling-paling sepuluh menit. Artinya, untuk shalat 5 waktu dalam sehari, kita hanya cukup menyediakan waktu 50 menit, atau sekitar satu jam. Tuntutan untuk shalat tidak sampai 24 jam.

Maka angka-angka ini sebenarnya bukan untuk "hitung-hitungan" dengan Allah. Tapi untuk menyentuh pskilogi manusia, bahwa untuk ibadah itu tak membutuhkan waktu lama. Namun meski hanya membutuhkan waktu sedikit, mengapa lalu manusia alasane dadi sak alas (alasannya seluas hutan). Sediakanlah waktu untuk keselamatan dunia dan akhirat.

Sama seperti istilah Kultum. Kuliah Tujuh Menit. Istilah untuk menyentuh hati: ayo ngaji, cuma tujuh menit kok. Nggak lama. 

Meski pada praktiknya kultumnya nggak jadi 7 menit, karena ustadznya senang bicara. Kultum-pun jadi "Kuliah Terserah Antum", hehe.

Sumber FB Ustadz : Faris Khoirul Anam

3 Mei 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Sentuhan Hati". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait