NYURUH NYERAH BERKEDOK HIJRAH
Semalam saya bermimpi indah. Seakan hidup di era perjuangan bangsa dalam melawan penjajah.
Mendengar gelegak pidato bung Tomo dalam menggelorakan semangat perlawanan arek-arek Suroboyo melawan londo.
Menyimak fatwa para ulama membangkitkan umat untuk berjihad membela negara dan agama.
Maka bergeraklah para pejuang, meski hanya bersenjatakan bambu runcing dan senjata rongsokan hasil rampasan. Gema takbir membahana, mengiri langkah langkah mereka untuk meraih satu dari dua karunia : Hidup merdeka atau mati syahid !
Tiba-tiba muncullah seorang ngustadz berkoar-koar mengatakan : "Belanda memiliki kekuatan sedangkan kalian lemah. Yang kalian hadapi dengan bambu runcing adalah para tentara terlatih yang bersenjatakan pesawat tempur, tank dan peralatan modern.
Tidak mungkin menang, sudah 300 tahun kalian perang tanpa hasil. Ini bunuh diri namanya. Kalian harus hijrah, hijrah, hijrah ...!"
Mendengar ocehan si ngustadz ini saya jadi marah, marah sekali. Sangking marahnya jadinya malah terbangun dari mimpi. ups, mimpi indah jadi begini...
Tapi ternyata setelah saya terbangun, di alam nyata, ada juga ngustadz yang berfatwa serampangan tentang perkara Hijrah.
Dia menghimbau rakyat Palestina yang sekarang sedang berjuang, untuk menyerah saja kepada Yahudi si penjajah, ayo Hijrah katanya !
Nah, di mimpi tadi saya belum sempat marah, sekarang di dunia nyata pengen rasanya saya mengaqadha marah - marah.
Untung saya sempat ingat sebuah nasehat : Mohon bersabar, tahan emosi-tahan emosi, ini ujian... !
Sumber FB Ustadz : Ahmad Syahrin Thoriq
Kajian· 16 Mei 2021 pukul 08.28 ·