Niat Dalam Bermedia Sosial

Niat Dalam Bermedia Sosial

NIAT DALAM BERMEDIA SOSIAL

Muchlis M Hanafi dalam makalahnya Cara Cerdas Menggunakan Media Sosial Berdasarkan Petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah mengingatkan, jangan sampai media sosial menjadi sarana menyebut-nyebut amal kebaikan, sehingga terjebak dalam riya. 

Semakin banyak yang memberi komentar atau me-like, rasa bangga semakin menjadi. Tak terasa amal yang tidak seberapa itu pun hilang pahalanya. Boleh jadi niat semula sebagai syiar, tetapi sering kali batasan antara syiar dan riya sangat tipis sekali, bahkan samar-samar. Pantas saja Nabi menyebutnya sebagai syirik kecil yang amat tersembunyi lagi ditakuti. Rasulullah bersabda,

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ " قَالُوا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: " الرِّيَاءُ.

“Sesungguhnya yang paling aku takuti pada kalian adalah syirik terkecil. Mereka (para sahabat) bertanya, apa itu syirik terkecil, wahai Rasulullah? Beliau menjawab, riya.” (HR. Ahmad, Musnad Ahmad, jilid 39, hal 39)

Dalam hadits lain, Abu Sa’id meriwayatkan:

خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ، فَقَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ؟» قَالَ: قُلْنَا: بَلَى، فَقَالَ: «الشِّرْكُ الْخَفِيُّ، أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ يُصَلِّي، فَيُزَيِّنُ صَلَاتَهُ، لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ» 

“Suatu ketika Rasulullah mendatangi kami di saat sedang berdiskusi soal al-Masih al-Dajjal. Beliau bersabda, maukah kamu aku beri tahu tentang sesuatu yang paling aku takuti terjadi pada kamu melebihi al-Masih al-Dajjal? Kami menjawab, ya, tentu. Lalu beliau bersabda, itulah syirik yang tersembunyi, yaitu seseorang melaksanakan salat, memperbagus salatnya karena melihat ada yang sedang memperhatikannya.” (HR. Ibnu Majah). 

Di dunia media sosial, potensi untuk memamerkan kebaikan itu makin tinggi. Salah satu golongan yang akan mendapatkan naungan di pada mahsyar adalah orang yang sedekah sembunyi-sembunyi, diibaratkan dengan tangan kanan sedekah, tangan kiri tidak tahu. 

Sekarang bisa saja tangan kanan sedekah, tangan kiri selfi.

Sumber FB Ustadz : Faris Khoirul Anam

4 Mei 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Niat Dalam Bermedia Sosial". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait