Mengapa Teknologi Umat Terbelakang?

Mengapa Teknologi Umat Terbelakang - Kajian Islam Tarakan

Mengapa Teknologi Umat Terbelakang?

by. Ahmad Sarwat, Lc.,MA 

Saya sering ditanya-tanya orang tentang feomena keterbelakangan umat Islam di bidang teknologi, apa sebabnya dan bagaimana solusinya.

Saya jawab bahwa sebenarnya teknologi itu semakin modern sifatnya semakin terbuka. Ibarat foodcourt yang menyediakan banyak menu beraneka ragam. Tinggal kita pakai saja mana yang kita suka.

Coba lihat HP kita yang sebegitu canggihnya.  Dengan segala kemampuan terkini, yang belum terbayang di era lima tahunan yang lalu, kita bisa dengan murah memanfaatkannya, tersedia di pasar tinggal kita beli dan bawa pulang.

Jadi sebenarnya tidak ada masalah dengan ketersediaan teknologi terkini. Sampai saya ingin mengatakan bahwa kita sudah tidak terlalu penting lagi untuk melakukan berbagai penemuan terbaru. 

Toh, penemuan itu sudah sangat banyak dan hampir merata. Hari ini teknologi itu sudah bukan lagi hegemoni bangsa tertentu. Sebaliknya bangsa-bangsa yang dahulu amat tertinggal di bidang teknologi, justru hari ini jadi lokomotif di posisi terdepan.

Barat sudah bukan lagi kiblat teknologi, tetapi semua bangsa sudah maju teknologinya. Bahkan Barat pun harus mengakui kemajuan teknologi bangsa-bangsa lain. 

oOo

Yang justru jadi masalah adalah persepsi dan apresiasi kita terhadap teknologi itu sendiri. Semaju-majunya teknologi yang tersedia di depan mata, tapi kalau kitanya sendiri punya persepsi yang kurang tepat, maka teknologi itu tidak akan ada gunanya.

Saya jadi ingat film jadul The God Must Be Crazy. Meski cuma parodi, namun bagaimana masyarakat yang terbelakang bertemu dengan kemajuan peradaban akan berpresepsi berbeda. 

Sampai ada yang beranggapan botol Coca-cola adalah kutukan dewa, karena dilempar dari pesawat. Dianggapnya itu turun dari langit kiriman para dewata. 

Ketika tertawa nonton lagi film jadul itu, saya kok miris membayangkan seperti itulah persepsi sebagian umat Islam terhadap teknologi. 

Ada yang selalu curiga bahwa apapun teknologi yang datang dari Barat yang dianggapkan musuh Islam, pasti masuknya teknologi itu dalam rangka ingin menghancurkan agama. 

Ada juga yang ingin mengislamkan teknologi dengan mengubah berbagai macam istilah asing menjadi istilah islami (baca: arab).

Yang lebih lucu lagi, ada juga yang beranggapan bahwa segala informasi teknologi maju sudah tersimpan dalam kode-kode rahasia di balik tiap kata dan tiap ayat Al-Quran. 

Jadi tugas kita saat ini adalah memecah kode-kode rahasia itu. Seolah-olah Al-Quran dianggap peta harta karun yang jadi bekal petualangan dalam pencarian teknologi.

Yang lain lagi ada yang ingin membangun teknologi sendiri yang khusus milik umat Islam secara eksklusif, sambil menafikan dan menjelek-jelekkan teknologi yang ada saat ini.

Dan masih banyak lagi persepsi-persepsi yang unik dan muncul di tengah umat Islam. 

oOo

Hemat saya, selama kita umat Islam masih agak amburadul cara  memandang teknologi modern, nampaknya kita masih belum bisa memaksimalkan berkah kemajuan teknologi modern yang sudah jadi milik umat manusia. 

Saya masih ingat sebagian teman saya yang mengharamkan HP, TV, komputer dan internet. Menurutnya, semua teknologi itu semata-mata diciptaan oleh musuh-musuh Islam dalam rangka menghancurkan umat Islam. 

Ada benarnya juga sih kalau dipikir-pikir, tapi tidak sepenuhnya benar juga. Bahwa HP bisa bikin anak malas belajar dan main games melulu, ya itu sih memang fakta. Begitu juga acara TV banyak yang madharat, saya setuju dan memang tidak keliru. 

Demikian juga masih adanya kalangan yang memanfaatkan internet untuk melakukan kemaksiatan, penipuan bahkan permainan games online yang dianggap sia-sia, tentu tidak bisa kita nafikan.

Tapi kalau kita selalu meilhat sisi negatifnya terus, sedangkan sisi positifnya kita anggap tidak pernah ada atau tidak pernah sebanding, tentu kita tidak akan maju-maju dan terus menerus akan ketinggalan teknologi. 

Saya masih ingat ketika benda yang namanya komputer pertama kali muncul di awal tahun 80-an, ada sebait syair lagu Bang Haji Rhoma Irama yang menyindir begini :

. . . Sampai komputer dijadikan tuhan (yang bener aje . . . jeng jeng jeng) 

Saya sampai sekarang masih belum bisa membayangkan, kayak apa tindakan menuhankan komputer yang dimaksud. Apakah gara-gara ada yang sujud kepada komputer? Atau karena pernah ada yang melakukan ritual tawaf di sekeliling komputer? Atau mungkin ada yang menyembelih hewan Qurban untuk komputer? 

Menuhankan komputer itu kayak gimana, sama sekali tidak terbayang. Tapi kayaknya sih waktu itu mungkin gara-gara keranjingan main games Packman zaman dulu, terus jadi shalat Maghribnya telat. Mungkin saja  itu yang dianggap menuhankan komputer. 

Kapan waktu kalau ada kesempatan bincang dengan Bang Haji, saya akan tanyakan. Tapi saya yakin Bang Haji pasti tidak mengharamkan kita pakai komputer. 

Mungkin teks syair itu semcam reaksi spontan saat itu, ketika kita belum tahu hakikat komputer itu apa. 

Sebab dulu guru ngaji saya pernah mengharamkan internet. Padahal kita murid-muridnya justru malah belum tahu internet itu apa. Nah pak guru bilang bahwa internet itu alat menonton gambar porno. 

Oh ya? 

Iya, makanya jangan mau kalau diajak main komputer. Karena akan merusak akhlaq dan moral bangsa. 

Tapi itu dialog jaman tahun 80-an. Waktu itu komputer itu makanan apa juga kita nggak ada yang tahu. Pokoknya komputer itu haram. 

Wallahu a'lam . . .

Sumber FB Ustadz : Ahmad Sarwat

16 Mei 2021 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Mengapa Teknologi Umat Terbelakang?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait