Siapa Yang Bisa Mengelak Dari Ketentuan Allah?

SIAPA YANG BISA MENGELAK DARI KETENTUAN ALLAH ?

Takdir Allah tidak pernah meleset, Sebab itu sudah menjadi ketetapan.

Iman kepada takdir memiliki kedudukan yang sangat penting dalam agama Islam.

Usul aqidah Ahlussunah meyakini, tidak akan menimpa apapun kepada manusia kebaikan maupun keburukan, kekalahan maupun kemenangan, melainkan apa yang telah ditetapkan Allah di lauh mahfudh. Diantara hikmah yang demikian ini, agar manusia tidak merasa berbangga diri ketika berhasil dan tidak merasa sesak dada ketika tidak berhasil. 

مَاۤ أَصَابَ مِن مُّصِیبَةࣲ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِیۤ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِی كِتَـٰبࣲ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَاۤۚ إِنَّ ذَ ٰ⁠لِكَ عَلَى ٱللَّهِ یَسِیرࣱ ۝  لِّكَیۡلَا تَأۡسَوۡا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُوا۟ بِمَاۤ ءَاتَىٰكُمۡۗ وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالࣲ فَخُورٍ.

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.

(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri."

[Surat Al-Hadid 22 - 23]

Adapun orang orang yang tertimpa penyakit penyakit jiwa, stres, depresi, seperti yang dialami orang orang yang tidak beriman kepada Allah lsinnya, tidak lain merupakan korban dari ketiadaan iman kepada ketetapan Allah.

Setiap orang mukmin, mereka sadar bahwa Allah tidak mungkin menyengsarakannya, sebab Dialah pelindung mereka, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang yang beriman dengan keimanan yang mantap bertawakkal setelah sebelumnya berusaha secara maksimal. Orang-orang kafir dan munafik selalu menunggu-nunggu kehancuran dan kebinasaan orang-orang muslim. 

Dalam dakwah dan jihad menegakkan agama Allah, bagi seorang Mukmin, maka sesungguhnya tidak ada yang mereka tunggu-tunggu itu dari ketetapan Allah, kecuali akan memperoleh salah satu dari dua kebaikan yang dijanjikan Allah kepada mereka, yaitu menang dengan membawa kemulian atau mati syahid. 

Dan setiap mukmin justru menunggu-nunggu bagi orang-orang kafir dan munafik bahwa Allah akan menimpakan salah satu dari dua keburukan yaitu azab dari sisi-Nya, seperti yang pernah menimpa umat-umat terdahulu disebabkan keingkaran dan penentangan mereka terhadap kebenaran ilahi, atau azab melalui tangan hambanya yang beriman dengan membunuhnya atau menawannya. Karena itu, maka setiap kali orang-orang kafir dan munafik menunggu,

 sesungguhnya orang-orang yang mukmin pun juga menunggu pula bersama mereka, apa yang akan terjadi pada diri mereka jika mereka tetap ingkar kepada syari'at Allah yang dibawa oleh Rasul-Nya, Muhammad صلى الله عليه وسلم.

Seseorang tidak akan bisa memahami takdir dengan benar kecuali melalui penjelasan dari Al Qur’an maupun As Sunnah, sebagaimana para pendahulunya  dari kalangan salaf memahaminya.

Allah berfirman,

قل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ.

"Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal"."

[At-Taubah : 51]

Berkata sebagian Mufassir  رحمه الله,

Allah berfirman membantah mereka, “Katakanlah, ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah di tetapkan oleh Allah bagi kami’.” Yakni, Dia menakdirkannya dan memberlakukannya di Lauhul Mahfuzh. “Dia-lah Pelindung kami”, yang mengurusi perkara kami, baik urusan agama maupun dunia, maka kita wajib ridha terhadap takdirNya, dan kita tidak memiliki sedikitpun hak dalam perkara kita. “dan hanya kepada Allah-lah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” Yakni, mereka bersandar kepadaNya dalam mendatangkan maslahat untuk mereka dan menolak mudarat darih mereka, serta mereka percaya kepadanya dalam meraih apa yang mereka harapkan, maka tidaklah merugi orang-orang yang bertawakal kepadaNya. Adapaun orang yang bertawakal kepada selainNya, maka dia akan terlantar dan tidak berhasil meraih apa yang diangan-angankannya.

Berkata Imam Ibnu Katsir رحمه الله,

Allah memberikan petunjuk kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم bagaimana cara menjawab permusuhan mereka (orang-orang kafir dan munafik) yang sangat keras itu. Untuk itu, Allah berfirman:

{قُلْ}

Katakanlah. (At-Taubah: 51)

Hai Muhammad, kepada mereka.

{لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا}

Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. (At-Taubah: 51

Bahwa. kami sepenuhnya berada di bawah kehendak dan kekuasaan Allah.

{هُوَ مَوْلانَا}

Dialah Pelindung kami. (At-Taubah: 51)

Yaitu Tuhan kami dan tempat kami berlindung.

{وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ}

dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal. (At-Taubah: 51)

Yakni kami bertawakal kepada-Nya, Dialah yang mencukupi kami, Dia adalah sebaik-baik Pelindung.

(Tafsir Al-Qur'an Al-Adhim Imam Ibnu Katsir)

Sahabat Ubadah bin Ash-shomit رضي الله عنه memberikan pengajaran yang ringkas tentang takdir,

إنَّك لن تَجِدَ طَعمَ حقيقةِ الإيمانِ حتى تعلَمَ أنَّ ما أصابَك لم يكُنْ لِيُخْطِئَك، وما أخطَأَك لم يكُنْ لِيُصيبَك

”Sesungguhnya Engkau belum mendapkan hakikat manisnya iman (kepada Allah) hingga engkau meyakini (takdir Allah) bahwa apa saja yang akan menimpamu tidak akan luput darimu dan apa saja yang luput darimu tidak akan menimpamu.“ (Atsar riwayat Abu Dawud, 4700 )

Wallahu a'lam

Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan Taufiq Nya untuk kita semua

Siapa Yang Bisa Mengelak Dari Ketentuan Allah? - Kajian Islam Tarakan

Sumber FB Ustadz : Alhabib Quraisy Baharun

29 April 2021

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Siapa Yang Bisa Mengelak Dari Ketentuan Allah?". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait