Menghidupkan Kalbu

Menghidupkan Kalbu - Kajian Islam Tarakan

MENGHIDUPKAN KALBU 

Syekh Abdul Qadir Al-Jailani mengatakan:

"Wahai kalian yang kalbunya mati, kalian harus senantiasa mengingat Tuhan kalian, membaca Kitab-Nya, mengikuti Sunnah Rasul-Nya, dan menghadiri majelis-majelis dzikir. Dengan demikian kalbu kalian akan hidup kembali, sebagaimana bumi yang mati dihidupkan kembali dengan hujan yang menyegarkan.

Dzikir yang terus-menerus adalah penyebab kebaikan yang terus-menerus di dunia ini dan di akhirat nanti. Apabila kalbu seseorang sehat, maka dzikir akan menjadi hal yang terus-menerus terjadi di dalamnya. Dzikir terukir di seputarnya dan di seluruh ruangnya, sehingga matanya boleh saja tertidur, tetapi kalbunya akan selalu mengingat Tuhannya. Dia mewarisi ini dari Nabinya Saw., yang biasa mengingat Allah di setiap saat.

Hamba-hamba Tuhan secara normal akan tidur hanya jika kantuk menguasai mereka secara tak tertahankan lagi, meskipun ada sebagian orang di antara mereka yang dengan sengaja tidur satu jam di malam hari, sebagai cara untuk membantu diri mereka agar bisa bangun sepenuhnya sepanjang sisa malamnya. 

Dengan memberikan sedikit kelonggaran ini kepada kepada kebutuhan diri rendahnya (nafs), mereka akan menenangkannya dan mencegahnya dari mendatangkan kesulitan serius kepada mereka.

Alkisah, diceritakan bagaiman seorang yang saleh—semoga Allah Yang Mahatinggi melimpahkan rahmat-Nya kepadanya—sedang memegang seuntai tasbih dan menggunakannya untuk menghitung puji-pujiannya kepada Tuhan, sampai suatu saat dia tertidur. Kemudian dia terbangun dan melihat bahwa biji-biji tasbihnya masih berputar di tangnnya, sementara lidahnya masih mengucapkan dzikir kepada Tuhannya. 

--Syekh Abdul Qadir Al-Jailani, kitab Jala Al-Khathir

Sumber FB :  Tasawuf Underground

4 April 2021 pada 19.28  · 

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Menghidupkan Kalbu". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait