Hukum Doa Dalam Hati

Hukum Doa Dalam Hati - Kajian Islam Tarakan

HUKUM DOA DALAM HATI

Taushiah: KH. Luthfi Bashori

Transkrip: Rizal Affandi

Apa hukumnya berdoa di dalam hati atau tidak bersuara hanya di batin saja? 

Boleh berdoa di batin. Doa tidak ada ikatannya, harus bagaimana. Berdoa itu seperti berdzikir. 

Seperti mengucapkan “Ya Fattah.. Ya Alim”, ini juga termasuk berdoa atau berdzikir. 

Kalau ingin dalam kehidupan dibukakan hatinya dengan perantara Asmaul Husna, kalau ingin rezekinya banyak maka banyak banyak membaca “ya Rozak, ya Rozak (Wahai Tuhan yang memberikan rezeki)” itu juga doa. 

Maka dikatakan dalam Al Quran:

ٱلَّذِینَ یَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِیَـٰمࣰا وَقُعُودࣰا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ 

“Orang-orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan berdiri, dalam keadaan duduk dan juga di saat terlentang atau tiduran…” hal itu boleh. 

Jadi berdzikir atau berdoa sampai ketiduran juga boleh, tidak apa-apa, dalam hati boleh, diucapkan dengan lisan juga boleh. 

Menurut Imam Nawawi RA bahwa dzikir atau doa itu dibagi menjadi tiga: 

Pertama dzikir dalam hati, termasuk juga doa dalam hati. 

Kedua dzikir dengan lisan tanpa hati. Bagaimana itu? Misalnya ada orang jatuh, tiba-tiba dia tanpa sadar mengatakan "innalillah". Dia tidak berniat baca mengucapkannya, tapi dia reflek karena kebiasaannya. 

Ketiga dzikir dengan lisan dan hatinya hadir, misalnya kita berdoa, kita ingin kebaikan dunia akhirat, maka kita berdoa hatinya hadir sedangkan lisannya mengucapkannya, ini yang terbaik terbaik. 

Dalam kitab Al Adzkar Imam Nawawi, tingkatan berdzikir atau berdoa, yang pertama dengan hati dan lisan, yang kedua dengan hati saja, yang terakhir dengan lisan saja seperti ketika reflek. 

Tentu dzikir dengan lisan saja itu masih jauh lebih bagus daripada -mohon maaf- ketika jatuh maka dunia binatang yang keluar dari mulutnya. 

Misalnya ketika jatuh sendiri, kemudian dia mengumpat dengan nama  “Monyet” atau “Anjing” padahal monyet dan anjing tidak ada hubungannya dengan ia jatuh, tapi kok malah disalahkan, itukan aneh.. ini namanya lisan-lisan badi', lisan-lisan kotor. 

Karena itu kita harus membiasakan lisan ini didesain yang baik walaupun kita marah, maka kita perbaiki lisan kita maka tidak akan ada kalimat-kalimat kotor, kalimat-kalimat jorok yang keluar dari lisan. 

Begitulah cara mengatur lisan dalam kehidupan.

Sumber FB Ustadz : Luthfi Bashori

2 Maret 2021 pada 07.21  · 

https://youtu.be/Zv7hzD4XhbU

©Terima kasih telah membaca kajian ulama ahlussunnah dengan judul "Hukum Doa Dalam Hati". Semoga betah di Kajian Ulama Aswaja ®

Kajian Terkait